Menelisik Kehidupan Orang Tibet Kuno, Menghuni Atap Dunia

Menelisik Kehidupan Orang Tibet Kuno, Menghuni Atap Dunia

BACA JUGA:Melacak Kebudayaan Tiongkok: 10 Dinasti yang Menentukan Perjalanan Sejarah

Namun kemampuan sumber-sumber ini untuk memberikan bukti langsung tentang konsumsi susu seringkali terbatas.

Palaeoproteomics adalah alat baru dan ampuh yang memungkinkan kami menyelidiki pola makan Tibet dengan detail yang belum pernah ada sebelumnya," kata rekan penulis Dr. Shevan Wilkin.

Analisis protein dalam kalkulus gigi manusia purba tidak hanya menawarkan bukti langsung dari asupan makanan.

"Tetapi juga memungkinkan kita untuk mengidentifikasi dari spesies mana susu itu berasal," tambahnya.

Anehnya, semua individu dengan bukti konsumsi susu ditemukan dari lokasi yang lebih tinggi dari 3700 meter di atas permukaan laut (mdpl).

BACA JUGA:Sejarah Panjang Hubungan Erat Tibet dan Tiongkok

Hampir setengahnya berada di atas 4000 mdpl, dengan tertinggi di ketinggian ekstrim 4654 mdpl.

“Jelas bahwa peternakan sapi perah sangat penting dalam mendukung pekerjaan penggembalaan awal di dataran tinggi,” catat Prof. Shargan Wangdue.

Li Tang menyimpulkan: "Hewan ruminansia dapat mengubah energi yang terkunci di padang rumput pegunungan menjadi nutrisi susu dan daging.

Dan ini memicu perluasan populasi manusia ke beberapa lingkungan paling ekstrem

Sepanjang sebagian besar sejarah mereka, orang Tibet dibiarkan sendirian. Medan terjal yang menduduki dan mengelilingi tanah air mereka membuat para penyerbu banyak yang putus asa.

Dengan adanya temuan ini, memberikan wawasan baru tentang bagaimana orang Tibet yang tinggal di tempat tak ramah, namun bisa bertahan dan berkembang.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: