Penyelundupan Timah di Bangka Belitung, Antara Minim Pengawasan dan Selisih Harga yang Menggiurkan

BACA JUGA:Tayang 2024! Berikut Sinopsis Film Horor Almarhum yang Menegangkan

Meskipun selisih harga tidak terlalu besar, hal ini sudah cukup mendorong pelaku untuk melakukan aksi penyelundupan.

Lemahnya Pengawasan dan Celah Geografis

Faktor lain yang mempermudah praktik penyelundupan adalah minimnya pengawasan dari pihak terkait, serta kondisi geografis Kepulauan Bangka Belitung yang menyediakan banyak jalur keluar, baik melalui pelabuhan kecil yang minim pengawasan maupun melalui pelabuhan besar yang dapat dimanipulasi dengan mudah.

Kondisi ini memberikan peluang bagi pelaku untuk melakukan berbagai modus operandi, seperti menyembunyikan timah di antara barang lain atau memalsukan dokumen muatan.

BACA JUGA:Film Laura, Kisah Nyata Perjalanan Hidup Mendiang Laura Anna yang Tayang di Bioskop

Upaya Pencegahan dan Tantangan ke Depan

Untuk mencegah kasus-kasus penyelundupan timah di masa mendatang, perlu adanya upaya yang lebih ketat dalam pengawasan terhadap aktivitas pertambangan ilegal maupun legal.

Dwi Haryadi menekankan pentingnya deteksi dini terhadap praktik pertambangan ilegal serta regulasi yang ketat terkait tata kelola timah nasional.

Ini termasuk mengatur harga jual yang wajar dan memastikan semua biaya terhitung dengan baik untuk mengurangi insentif pelaku ilegal.

BACA JUGA:Green Mothers' Club, Persaingan Para Ibu dalam Mendidik Anak yang Dibintangi Lee Eun Pyo

Kolaborasi Lintas Stakeholder

Selain itu, dibutuhkan kerjasama lintas stakeholder yang kuat dalam mengawasi titik-titik keluar potensial bagi barang ilegal, baik di daratan maupun di perairan.

Hal ini melibatkan kerjasama antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan pengawasan yang efektif dan mengurangi celah bagi praktik ilegal.

Kesimpulan

Sumber: