Bangsa Lom, Suku Tertua di Bangka Belitung Berasal dari Majapahit?

Bangsa Lom, Suku Tertua di Bangka Belitung  Berasal dari Majapahit?

Bangsa Lom, Suku Tertua di Bangka Belitung Berasal dari Majapahit?--

PAGARALAMPOS.COM - Suku Bangsa Lom merupakan salah satu Suku Yang Ada Di Bangka Belitung.
 
Suku bangsa Lom juga menjadi suku bangsa tertua di Bangka Belitung.
 
Menurut para sejarawan, suku bangsa ini berasal dari Kerajaan Majapahit yang melarikan diri karena enggan untuk memeluk agama Islam.

Saat ini, masyarakat suku Lom Luar sudah hidup seperti masyarakat biasa serta sudah berbaur dengan kebiasaan warga sekitar.
 
BACA JUGA:5 Suku Yang Ada Di Bangka Belitung, Nomor 2 Suku Tertua

Populasi yang ada berjumlah 130 orang, padahal di tahun 1973 jumlahnya masih belasan orang.
 
Sedangkan suku Lom Dalam benar-benar hidup terasing.
 
Mereka senantiasa menjaga jarak dengan orang luar.
 
Bahkan jarak antar kampung pun sangat jauh hingga mencapai 5 km.
 
 
Suku Bangsa Lom Menjadi salah satu dari 5 Suku utama yang mendiami Provinsi Kepulauan Bangak Belitung yang dekat dengan Provinis Sumsel.
 
Bangka Belitung atau biasa disingkat Babel adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak hanya pulau bangka dan belitung saja tetpai juga ada ratusan pulau-pulau kecil disekitarnya dimana total pulau yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau.
 
adapun suku lainya yang mendiami Pulau Bangka Belitung yakni:
 
 
1. Suku Ameng Sewang
 
Suku Yang Ada Di Bangka Belitung yang pertama adalah Suku Ameng sewang yang merupakan suku orang laut yang berada di perairan Belitung provinsi Bangka Belitung.

Kelompok masyarakat ini bermata pencaharian sebagai nelayan dan pencari ikan di daerah pantai. Jika air sedang surut, biasanya mereka berpindah ke tempat lain yang potensi hasil ikannya lebih banyak.

Oleh karena kehidupan yang tidak menetap, suku Ameng Sewang tidak memiliki tempat tinggal permanen.
 
 
Mereka hanya membangun gubuk kecil di pinggir pesisir atau mendiami sampan-sampan di daerah pantai.

Jika sedang tidak memancing, masyarakat biasanya berkumpul di pinggir pantai sambil merokok bersama seluruh anggota keluarga.
 
Mayoritas suku Ameng Sewang beragama Islam atau muslim.

Maka dari itu, masyarakat terlarang untuk mengonsumsi minuman keras sekalipun hanya meminum tuak nira.
 
 
Masyarakat ini hanya menyukai rokok dan tidak segan menghabiskan beberapa bungkus rokok setiap hari.

2. Suku Sekak
 
Suku Sekak juga menjadi bagian dari salah satu Suku Yang Ada Di Bangka Belitung.
 
Suku Sekak merupakan sub Suku Orang Laut Bangka Belitung yang sudah hidup modern.
 
BACA JUGA:Bikin Awet Muda! Cobain 6 Rekomendasi Potongan Rambut tren 2023 Selain Pixie Hair

Menurut informasi terbaru, mereka tidak lagi bermata pencaharian sebagai nelayan dan penangkap ikan tetapi sudah banyak yang berkebun dan bertani.
 
 Kelompok masyarakat ini menggarap lahan pemberian pemerintah pasca mereka naik ke daratan di tahun 1973.
 
Saat ini, suku Sekak tidak hanya menggantungkan kehidupannya pada bertani dan berkebun saja.
 
Tetapi, banyak yang ikut menambang timah utamanya pertambangan garapan perusahaan swasta.
 

Hal inilah yang menjadikan Suku Sekak tidak lagi menjadi suku terasing di Provinsi Bangka Belitung.

3. Suku Melayu
 
Suku Yang Ada Di Bangka Belitung yang paling terbesar adalah Suku Melayu.

Sedangkan suku lain seperti Arab dan Tionghoa berada di bawahnya.
 
 
Uniknya, sebagian besar suku Melayu berdialek Belitung.

Padahal kelompok masyarakat ini menyebar di seluruh provinsi termasuk ke Pulau Bangka yang memiliki dialek khusus.
 
4. Suku Sakai
 
Suku yang juga populer di Bangka Belitung lainya ialah Suku Sakai.
 
BACA JUGA:Bikin Awet Muda! Cobain 6 Rekomendasi Potongan Rambut tren 2023 Selain Pixie Hair

Kelompok masyarakat yang merupakan generasi kedua dari Suku Sekak ini menetap di Pulau Bangka.
 
Maka dari itu, orang Belitung sering menyebutnya sebagai Suku Sekak modern.
 
Dulunya Suku Yang Ada Di Bangka Belitung ini bekerja sebagai pencari ikan.
 
Namun, seiring adanya program pembangunan wilayah terasing di tahun 70an, mereka tidak lagi melaut.
 
BACA JUGA:Pertarungan Sengit Pendekar Sumsel, Si Pahit Lidah Dicurangi Si Mata Empat?

Kelompok masyarakat ini lebih tertarik untuk bercocok tanam dan berkebun palawija.

Itulah sekilas potret suku bangsa yang berada di Bangka Belitung.
 
Semoga informasi ini bisa menjadi motivasi pembaca agar lebih mencintai sejarah bangsanya.

Sekaligus untuk memunculkan rasa patriotisme agar senantiasa bersedia menjadi penjaga wilayah dari rongrongan bangsa lain.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: