Suku Moken: Menyelami Kehidupan Tradisional Manusia Laut di Lautan Pasifik
Suku Moken: Menyelami Kehidupan Tradisional Manusia Laut di Lautan Pasifik-Foto: net-
PAGARALAMPOS.COM – Suku Moken telah lama menunjukkan kehidupan yang unik di lautan Pasifik. Mereka dikenal sebagai pelaut ulung, menggunakan perahu tradisional untuk berkeliling perairan luas dan menjalani rutinitas mereka di atas perahu kecil yang juga berfungsi sebagai tempat tinggal.
Kehidupan mereka sangat bergantung pada laut, menampilkan keahlian memancing dan meramu yang diwariskan turun-temurun.
1. Suku Moken: Penghuni Lautan Pasifik
Suku Moken adalah kelompok nomaden yang mendiami wilayah Lautan Pasifik, khususnya di Asia Tenggara. Populasi mereka berkisar antara 1.000 hingga 3.000 orang, dengan bahasa dan budaya yang khas, membedakan mereka dari suku-suku lain di sekitarnya.
2. Tempat Tinggal Moken: Perahu Kecil
Perahu kecil adalah rumah utama bagi suku Moken. Mereka menggunakannya tidak hanya untuk transportasi, tetapi juga sebagai tempat tidur dan dapur. Hanya saat musim monsun, mereka meninggalkan perahu untuk mendirikan gubuk sementara di daratan.
3. Tantangan Musim Monsun
Suku Moken menghadapi tantangan dari perubahan cuaca ekstrem yang dibawa oleh musim monsun, termasuk angin kencang dan perubahan tekanan udara yang signifikan, yang dapat mengancam kehidupan mereka.
4. Makanan Sehari-hari Moken: Hasil Laut
Makanan utama suku Moken berasal dari hasil laut yang mereka tangkap sendiri, seperti ikan, moluska, dan cacing laut. Mereka menggunakan jaring dan tombak untuk berburu, dan sering barter dengan suku lain untuk kebutuhan tambahan.
5. Kedamaian dan Adaptasi Suku Moken
Walaupun sering disebut "gipsi laut" oleh orang luar, suku Moken cenderung menghindari kontak dengan orang asing dan hidup damai di lautan mereka. Mereka menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa terhadap lingkungan laut mereka.
6. Adaptasi Biomekanik yang Menakjubkan
Kemampuan biomekanik suku Moken dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan laut sangat mengesankan. Mereka dapat memperbesar pupil di bawah cahaya rendah, yang memberikan penglihatan tajam di kedalaman laut. Fenomena ini terekam dalam rekaman infra merah saat mereka aktif di laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: