Menelusuri Jejak Sejarah dan Kearifan Syekh Muhammad Sholeh di Gunung Santri Banten:
Menelusuri Jejak Sejarah dan Kearifan Syekh Muhammad Sholeh di Gunung Santri Banten:-Foto: net-
PAGARALAMPOS.COM - Gunung Santri Banten, yang terletak di Desa Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten, bukan sekadar bukit dan nama kampung. Lokasinya berjarak sekitar 25 km dari Serang dan 7 km dari utara Kota Cilegon.
Tempat ini terkenal karena menjadi tempat makam seorang Wali, Syekh Muhammad Sholeh, yang memiliki kisah perjuangan dan pengabdian yang luar biasa.
Sejarah Gunung Santri Banten dimulai dari perjalanan Sunan Ampel atau Raden Rahmat, yang memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa.
Salah satu muridnya, Syekh Muhammad Sholeh, adalah tokoh yang berperan dalam menyebarkan Islam di wilayah pantai utara Banten.
Setelah menimba ilmu dari Sunan Ampel dan bertemu dengan Syarif Hidayatullah di Cirebon, Syekh Muhammad Sholeh kemudian menetap di Gunung Santri, tempat yang dipilihnya untuk berdakwah dan bertani.
Pada masa itu, Banten masih menjadi medan pertempuran ideologi dengan Kerajaan Sunda Pajajaran di bawah pimpinan Pucuk Umun.
Sultan Maulana Hasanuddin, yang didukung oleh Syekh Muhammad Sholeh, berhasil menyebarkan Islam hingga ke wilayah selatan Banten, mengusik kekuasaan Prabu Pucuk Umun.
Konflik ini mencapai puncaknya dalam pertarungan yang mempertaruhkan kehormatan dan keberanian, yang akhirnya dimenangkan oleh Sultan Maulana Hasanuddin.
Syekh Muhammad Sholeh, selain aktif dalam dakwah, juga dikenal sebagai sosok yang mencurahkan energi dalam bercocok tanam di Gunung Santri.
Setiap langkahnya dalam berkebun diiringi dengan doa dan bacaan, menunjukkan kesalehan dan ketakwaannya yang mendalam.
Ajaran yang dibawanya tidak hanya berfokus pada penyebaran agama Islam, tetapi juga pada kehidupan berdampingan dengan alam dan bertani secara islami.
Kemudian, Syekh Muhammad Sholeh wafat dan menginginkan agar jasadnya dikuburkan di puncak Gunung Santri Putri.
Warisannya tidak hanya berupa makam dan keberkahan spiritual, tetapi juga dalam bentuk nilai-nilai kejujuran, ketekunan, dan keikhlasan yang ia tanamkan pada para santri dan masyarakat sekitarnya.
Gunung Santri Banten tidak hanya menjadi tempat bersejarah, tetapi juga simbol kegigihan dalam menyebarkan nilai-nilai Islam di tanah Banten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: