Dam Candi Limo: Warisan Majapahit yang Dilestarikan di Era Kolonial

Dam Candi Limo: Warisan Majapahit yang Dilestarikan di Era Kolonial

Dam Candi Limo: Warisan Majapahit yang Dilestarikan di Era Kolonial-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Dam atau pintu air telah menjadi infrastruktur penting bagi sektor pertanian sejak zaman dahulu.

Salah satu contohnya adalah Dam Candi Limo yang terletak di Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. 

Menurut laporan dari Detik, dam ini memiliki arca Dewa Kala atau Batara Kala di dinding sisi baratnya, dengan nama Tjadi Lima dan tahun 1910 terukir di atasnya.

Menarik untuk dicatat bahwa pintu air ini sudah ada sejak era Kerajaan Majapahit dan kemudian direvitalisasi oleh Belanda pada tahun 1910.

Keberadaan dam ini sangat terkait dengan industri gula di Kabupaten Mojokerto pada masa lalu.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Peninggalan Prasasti Ciaruteun: Fungsi dan Makna Prasasti dalam Sejarah!

BACA JUGA:Menjelajahi Sejarah dan Keindahan Air Terjun Bantimurung: Keajaiban Alam di Sulawesi Selatan!

Ayuhanafiq, seorang penulis sejarah Mojokerto, menyebutkan bahwa revitalisasi Dam Candi Limo pada tahun 1910 memerlukan biaya sekitar 60.000 gulden. 

Setelah proses revitalisasi selesai, dam ini diresmikan pada tanggal 31 Agustus dengan perayaan yang meriah.

Ayuhanafiq juga menjelaskan bahwa dam ini berfungsi sebagai pengendali banjir di Kota Raja dan memiliki peran penting dalam sistem irigasi.

Pembangunan sistem pengairan pada masa Majapahit dilakukan untuk mengatasi arus deras Sungai Landean dan Pikatan. 

BACA JUGA:Sejarah dan Keindahan Air Terjun Moramo: Permata Tersembunyi di Sulawesi Tenggara!

BACA JUGA:Sejarah dan Keindahan Air Terjun Lembah Anai: Permata Alam Sumatera Barat!

Pintu air ini juga berfungsi untuk mencegah kekeringan di ibu kota Majapahit, bahkan di musim kemarau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: