Fenomena 'Kiamat ATM', Bank di Indonesia Ramai-Ramai Tutup Ribuan ATM, Ini Alasannya!

Fenomena 'Kiamat ATM', Bank di Indonesia Ramai-Ramai Tutup Ribuan ATM, Ini Alasannya!

Fenomena 'Kiamat ATM', Bank di Indonesia Ramai-Ramai Tutup Ribuan ATM, Ini Alasannya!--

Bank Negara Indonesia (BNI)
BNI juga mengalami penurunan jumlah ATM dan transaksi ATM.

Pada tahun 2023, BNI mengoperasikan 13.390 unit ATM, 1.781 outlet, dan 185.697 agen branchless banking di Indonesia.

Transaksi ATM di BNI tercatat menurun secara year-on-year (yoy). Transaksi di ATM BNI mencapai 1,19 miliar kali pada tahun 2023, turun 13,4% dari 1,37 miliar kali pada tahun 2022.

BACA JUGA:Ganjar Pranowo Tanggapi Isu Anies Masuk Radar PDIP untuk Pilgub Jakarta 2024, Ini Tanggapannya!

Bank Tabungan Negara (BTN)
BTN mencatatkan penurunan jumlah layanan ATM dan CRM, dengan total sekitar 2.117 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.

Jaringan kantor konvensional BTN juga berkurang dari 739 pada tahun 2021 menjadi 528 pada tahun 2022, meski jumlah ini kembali meningkat menjadi 631 di tahun 2023.

Bank Central Asia (BCA)
Jumlah ATM BCA justru meningkat dari 30.552 unit pada tahun 2022 menjadi 33.822 unit pada tahun 2023.

Implikasi dan Masa Depan Layanan ATM
Meskipun ada penurunan jumlah ATM, layanan ini masih tetap penting di era digital ini.

BACA JUGA:PT Taspen Bantah Tuduhan Tak Berikan Uang Pensiun kepada Antasari Azhar, Ini Penjelasannya!

Bank perlu berinovasi dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan nasabah yang terus berkembang.

Pada saatnya nanti, akan ditemukan keseimbangan baru antara penggunaan layanan digital, ATM, dan gerai cabang fisik.

Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua kebutuhan nasabah dapat terpenuhi, baik mereka yang lebih nyaman dengan layanan digital maupun yang masih membutuhkan layanan ATM dan cabang fisik. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: