Menguak Sejarah Lonceng Cakra Donya: Warisan Kesultanan Samudera Pasai
Sejarah Lonceng Cakra Donya: Warisan Kesultanan Samudera Pasai-Kolase by pagaralampos.com-Net
PAGARALAMPOS.COM - Aceh, dikenal dengan sebutan Tanah Rencong, menyimpan kekayaan budaya dan sejarah yang mendalam.
Peninggalan-Peninggalan masa lalu di wilayah ini menceritakan keberadaannya yang kaya akan peradaban.
Salah satu warisan budaya yang penting adalah Lonceng Cakra Donya, peninggalan masa Kesultanan Samudera Pasai yang dapat dijumpai di Museum Aceh, masih berdiri kokoh hingga hari ini.
- Lokasi dan Deskripsi Lonceng Cakra Donya
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat, Sifat dan Karakter Pandawa Lima dalam Kisah Pewayangan Mahabharata
BACA JUGA:Silsilah Keluarga Mahabharata, Mengungkap Asal Usul Pandawa dan Kurawa
Bangunan Lonceng Cakra Donya berlokasi di Jalan Sultan Mahmudsyah Nomor 10, Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh.
Benda pusaka ini merupakan peninggalan dari masa Kesultanan Samudera Pasai, kerajaan Islam pertama di Aceh yang terletak di Samudera Geudong, Aceh Utara.
Lonceng ini punya tinggi 1,25 meter dan lebar satu meter, membentuk stupa yang dibuat pada tahun 1409 Masehi.
- Sejarah dan Asal Usul Lonceng Cakra Donya
BACA JUGA:Batu Ajaib dari Langit? Mengupas Kisah Penemuan Meteorit Maryborough yang Menggemparkan!
BACA JUGA:Berkedok Demi Kesejahteraan Rakyat! Inilah Ritual Menyimpang Raja Kertanegara
Sejarah Lonceng Cakra Donya berawal dari hubungan harmonis antara Kesultanan Samudera Pasai dan Dinasti Ming.
Dinasti Ming, yang didirikan oleh pemberontakan petani dalam sejarah Tiongkok, berupaya menjalin hubungan baik dengan Pasai yang saat itu melakukan ekspor rempah-rempah ke berbagai wilayah, termasuk Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: