Petani Mengeluh Harga Gabah Murah, Begini Tanggapan Bulog!

Petani Mengeluh Harga Gabah Murah, Begini Tanggapan Bulog!

Petani Mengeluh Harga Gabah Murah, Begini Tanggapan Bulog!--

PAGARALAMPOS.COM - Sejak 1 Juni 2024, harga eceran tertinggi (HET) beras di seluruh Indonesia resmi naik. Kenaikan ini terutama berlaku untuk beras premium dan medium.

Langkah ini diambil sebagai strategi pemerintah untuk mengantisipasi fluktuasi harga komoditas global dan perubahan iklim yang mempengaruhi produksi nasional.

Menurut Direktur Transformasi & Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, Sonya Mamoriska, peningkatan HET beras merupakan bagian dari upaya stabilisasi harga beras bagi konsumen.

Tujuannya adalah agar masyarakat dapat memperoleh beras dengan harga yang maksimal, sesuai dengan level HET yang telah ditetapkan.

BACA JUGA:Barang Impor Membebani Industri Lokal, Ini Dampak dan Curhatan Pelaku Industri!

BACA JUGA:Utang Jatuh Tempo Rp 800 Triliun, Begini Kata Sri Mulyani?

Kebijakan ini juga menjadi penting bagi Bulog dalam menentukan timing intervensi pemerintah terkait harga dan stok beras di pasar.

Peran Bulog dalam Stabilisasi Harga

Sonya Mamoriska menjelaskan bahwa salah satu upaya utama Bulog adalah menyerap sebanyak mungkin beras produksi dalam negeri.

Hingga saat ini, Bulog telah berhasil menyerap sebanyak 570 ribu ton beras untuk keperluan pelayanan publik (public service obligation) dan 100 ribu ton untuk beras komersil.

BACA JUGA:Penggeledahan Rumah Pengusaha Terkait Kasus Pencucian Uang, KPK Bantah Penangkapan

BACA JUGA:Bandara SMB II Palembang Turun Kasta, Muncul Perdebatan Antara Kebutuhan Pekerja dan Status Internasional

Angka ini merupakan pencapaian dari target sebanyak 900 ribu ton setara beras.

Fleksibilitas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: