Investasi Pabrik Elektronik Asal China Pilih Mundur, Ini Penyebabnya!

Investasi Pabrik Elektronik Asal China Pilih Mundur, Ini Penyebabnya!

Investasi Pabrik Elektronik Asal China Pilih Mundur, Ini Penyebabnya!--

BACA JUGA:ICE ke-20, Ajang Perluasan Jaringan dan Peningkatan Kualitas Produk UMKM Pagar Alam

Daniel mengungkapkan bahwa rencana investasi pemindahan pabrik perakitan dari China ke Indonesia cukup banyak dan melibatkan berbagai kategori produk.   

Namun, setelah terbitnya Permendag 8/2024, nyaris seluruh rencana proyek investasi pabrik gathering dihentikan.

Daniel menyatakan bahwa jika kondisi ini terus berlanjut, fase deindustrialisasi akan terjadi di Indonesia.

"Yang pasti saat ini rencana investasi penambahan lini dan/atau kategori baru hampir semuanya ditahan," ungkapnya.   T

BACA JUGA:Miliki Komitmen dan Dedikasi Capai Tujuan Bersama, Febrianto, Ketua Tim Pemenangan HD-CU

antangan bagi Industri Elektronik Dalam Negeri  Daniel menegaskan bahwa regulasi pengendalian impor penting untuk diterapkan kembali guna melindungi industri dalam negeri dari serbuan produk-produk murah dari China.

Dia menyebut bahwa kebijakan lartas impor yang berlaku sebelumnya telah memberikan perlindungan yang cukup bagi produsen lokal untuk berkembang.

Namun, dengan adanya relaksasi kebijakan ini, produsen lokal menghadapi ancaman serius dari produk-produk impor yang lebih murah dan berkualitas rendah.   

Selain itu, perubahan kebijakan yang tiba-tiba ini menciptakan ketidakpastian bagi financial specialist.

BACA JUGA:Pemkot Pagaralam Menggelar Shalat Idul Adha di Tiga Lokasi, Untuk Kenyamanan dan Keamanan Masyarakat

Mereka membutuhkan kebijakan yang konsisten dan jangka panjang untuk membuat keputusan investasi yang strategis.

Ketidakpastian ini membuat speculator enggan untuk menanamkan modular mereka di Indonesia dan lebih memilih negara lain yang menawarkan stabilitas kebijakan yang lebih baik.   

Harapan Industri terhadap Pemerintah  Gabel berharap pemerintah dapat kembali menerapkan kebijakan yang konsisten dan berpihak pada industri dalam negeri.

Daniel menekankan bahwa kebijakan pengendalian impor yang ketat sangat penting untuk memastikan pertumbuhan industri elektronik dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: