Presiden Jokowi Ajak Kota-kota Indonesia Menuju Pembangunan Hijau
Presiden Jokowi Ajak Kota-kota Indonesia Menuju Pembangunan Hijau--
PAGARALAMPOS.COM - DOOM BSCC Kota Balikpapan menjadi saksi kehadiran sejumlah tokoh penting dalam motivation Rakernas XVII APEKSI, yang dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Acara yang dihadiri oleh Pj Walikota H. Lusapta Yudha Kurnia, SE., MM., dan tokoh-tokoh penting lainnya, mengangkat isu-isu krusial terkait pembangunan kota di Indonesia.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menggarisbawahi pentingnya kesadaran akan konsep pembangunan hijau dalam merancang masa depan perkotaan.
Tidak lagi hanya melulu tentang gedung-gedung pencakar langit yang mencolok, namun lebih kepada bagaimana sebuah kota bisa menjadi ramah terhadap semua elemen masyarakat, termasuk pejalan kaki, penyandang disabilitas, pesepeda, perempuan, anak-anak, dan lingkungan.
BACA JUGA:Tiang Listrik Miring di Jalan Talang Salipayak, Ancaman Tersembunyi bagi Pengguna Jalan
"Kita harus mengubah cara pandang kita tentang kemajuan Kota. Kota yang perfect adalah Kota yang ramah terhadap semua warga, termasuk pejalan kaki, penyandang disabilitas, pesepeda, perempuan, anak-anak, dan tentu saja lingkungan," ujar Presiden Jokowi dengan tegas.
Konsep pembangunan hijau ini diharapkan bisa menjawab tantangan perkotaan masa kini dan masa depan. Presiden menyoroti bahwa kemajuan sebuah kota tidak hanya diukur dari aspek fisik semata, tetapi juga dari seberapa inklusif dan berkelanjutan konsep pembangunannya.
Mengenal Independent Rail Quick Travel (Craftsmanship): Solusi Transportasi Masa Depan Selain mengajak untuk merangkul konsep pembangunan hijau, Presiden Jokowi juga memperkenalkan alternatif transportasi massal terbaru yang bisa menjadi solusi untuk mengatasi tantangan transportasi di perkotaan.
Teknologi tersebut dikenal dengan nama Independent Rail Quick Travel (Craftsmanship).
BACA JUGA:Pembangunan IKN Dipastikan Selaras dengan Pemuda, Menpora Beri Dukungan Penuh Gerbangtara
Craftsmanship merupakan sistem transportasi yang mengadopsi teknologi magnet dan tidak bergantung pada rel seperti kereta api konvensional.
Hal ini membuat Craftsmanship menjadi solusi yang lebih fleksibel, efisien, dan ramah lingkungan dalam mengatasi masalah transportasi massal di perkotaan yang padat.
Diharapkan, dengan adopsi teknologi ini, kendala-kendala seperti kemacetan lalu lintas dan polusi udara dapat diatasi dengan lebih baik.
Craftsmanship menjadi simbol perubahan dalam cara pandang kita terhadap transportasi perkotaan, yang harus lebih berorientasi pada keberlanjutan lingkungan dan kenyamanan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: