Rusia dan Ukraina Pertukaran Tawanan Perang, Pemulangan 75 Tawanan Dimediasi UEA

Rusia dan Ukraina Pertukaran Tawanan Perang, Pemulangan 75 Tawanan Dimediasi UEA

Foto : Iustrasi pemulangan tahanan perang.-Rusia dan Ukraina Pertukaran Tawanan Perang, Pemulangan 75 Tawanan Dimediasi UEA-Tempo.co

PAGARALAMPOS.COM - Rusia dan Ukraina mengumumkan pada hari Jumat, 31 Mei 2024, pertukaran tahanan besar-besaran pertama mereka dalam hampir empat bulan. Sebanyak 150 orang dibebaskan hasil perundingan yang dimediasi Uni Emirat Arab.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa 75 tawanan perang Ukraina telah dipulangkan dari Rusia.

Empat diantaranya adalah warga sipil dan sisanya militer.

Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa Ukraina telah menyerahkan 75 orang sebagai bagian dari perjanjian yang ditengahi oleh Uni Emirat Arab, kantor berita RIA melaporkan.

BACA JUGA:Ancamankah Bagi Rusia, Perancis Boleh Serang Menggunakan Rudal Canggih

"Setelah jeda panjang, pertukaran tahanan kembali terjadi. 75 pembela hak asasi manusia dan warga sipil dibebaskan dari penawanan musuh," kata Komite Koordinasi Perlakuan terhadap Tawanan Perang Ukraina.

Gambar yang dirilis bersama pernyataan komisi menunjukkan seorang tentara memegang bendera nasional berwarna biru dan kuning.

Pihak berwenang Ukraina telah mengumumkan pemulangan 19 orang yang selamat dari Pulau Ular.

Ini adalah pulau kecil berbatu di Laut Hitam yang menjadi simbol perlawanan Ukraina di awal perang ketika garnisun Ukraina menolak menyerah kepada pasukan Rusia.

BACA JUGA:Tak Bisa Ditangkal, Ribuan Bom Luncur Rusia Ini Jatuh di Wilayah Ukraina

Komisi juga menyatakan bahwa sebagai bagian dari pertukaran, jenazah 212 pemain bertahan Ukraina diserahkan dari Rusia.

Menurut media pemerintah Rusia, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa Ukraina menukar personel dalam jumlah yang sama sebagai imbalan berdasarkan perjanjian yang dipimpin UEA.

"Kami akan memulangkan 75 warga negara yang ditangkap oleh Rusia," kata kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA:Rusia Ganggu Jaringan Starlink, Ancaman Perang Bagi Ukraina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: