Stok Gabah dan Beras di Sulawesi Selatan Turun, Ini Penyebabnya Menurut Satgas Pangan Polri!

Stok Gabah dan Beras di Sulawesi Selatan Turun, Ini Penyebabnya Menurut Satgas Pangan Polri!

Stok Gabah dan Beras di Sulawesi Selatan Turun, Ini Penyebabnya Menurut Satgas Pangan Polri!--

PAGARALAMPOS.COM - Pada tahun 2024, stok gabah dan beras di Sulawesi Selatan mengalami penurunan yang signifikan.

Tim Satgas Pangan Polri, setelah melakukan monitoring intensif, mengungkap bahwa fenomena El Nino menjadi faktor utama yang mempengaruhi penurunan ini.

Dampak El Nino, yang menyebabkan cuaca ekstrem, telah berdampak pada produksi gabah dan beras di wilayah tersebut.

Monitoring dan Temuan Satgas Pangan Polri

BACA JUGA: Harga Beras Melonjak Lagi, Ini Dia Biang Keroknya Menurut Pedagang Pasar!

Penurunan stok ini terungkap setelah tim Satgas Pangan Polri bekerja sama dengan Kementerian Pertanian RI melakukan pengecekan menyeluruh terhadap ketersediaan stok dan proses penggilingan beras di Sulawesi Selatan.

Hasil dari monitoring ini menunjukkan bahwa meskipun stok gabah dan beras di penggilingan masih tersedia, jumlahnya tidak sebanyak tahun 2023.

"Kami menemukan bahwa stok beras dan gabah di penggilingan ada, namun jumlahnya menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Situasi ini diperparah dengan kondisi banjir yang saat ini melanda Sidrap," ujar Kombes Hermawan dari Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim dalam keterangannya pada Kamis (30/5/2024).

Dampak Harga Terhadap Petani

BACA JUGA:Menjelajahi 4 Rekomendasi Destinasi Wisata Terpopuler di Langkat

Hermawan juga mengungkapkan bahwa harga jual gabah oleh petani sempat berada di bawah harga pokok penjualan (HPP) selama panen raya pada bulan Maret dan April 2024.

Pada periode tersebut, harga jual gabah berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 5.700 per kilogram, lebih rendah dari HPP yang ditetapkan sebesar Rp 6.000.

Namun, situasi ini membaik pada bulan Mei, dimana harga jual gabah kembali naik di atas HPP, yaitu antara Rp 6.100 hingga Rp 6.500 per kilogram.

Pengawasan harga ini dilakukan sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk menjaga keseimbangan harga beras dari hulu ke hilir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: