Atasi Kesulitan LPG Subsidi di Pagar Alam, Nanda : Pendistribusian Normal dan Tambah Pasokan 15 Ribu Tabung
Foto : Pengawasan LPG subsidi di pangkalan.-Atasi Kesulitan LPG Subsidi di Pagar Alam, Nanda : Pertamina Tambah Pasokan 15 Ribu Tabung-pagaralampos.com
PAGARALAM, PAGARALAMPOS.COM - Pascaantrian LPG 3 Kg marak di Pagar Alam, Pemkot Pagar Alam bersama Pertamina, belakangan terjun langsung ke lapangan. Yang saat ini kesulitan warga mendapatkan tabung gas subsidi sudah teratasi.
Hal ini diungkapkan SM RAyon IV Pertamina Nanda. Bahwa pihaknya telah melakukan extradroping atau penambahan stock tabung gas 3 Kg disejumlah agen agen yang ada di wilayah Pagar Alam di bulan Mei ini.
Pada tanggal 8 dan Mei kita droop sebanyak 5040 tabung.Tambahan kedua beberapa hari lalu 10.080 tabung.
"Jadi total penambahan mencapai 15.120 tabung, jumlah ini kita sebar ke agen agen untuk mengatasi kebutuhan elpiji dibeberapa wilayah di Pagar Alam," ucap dia saar bersilsturahmi dengan awak media di Lesehan Hasan Bumbu, Kamis (23/5/2024).
BACA JUGA:Melanggar Aturan Pendistribusian, 4 Pangkalan LPG 3 Kg di PHU
Dengan demikiann kondisi saat ini stock tabung di pangkalan cukup aman. Selain itu, masyarakat tidak perlu khawatir jika LPG sulit dibeli.
"Jadi jangan khawatir, LPG 3 Kg stocknya aman dipangkalan, jangan panic buying. Tabung gas bukanlah langka," beber dia
Pertamina menjamin distribusi dan pasokan tetap tercukupi untuk kebutuhan masyarakat.
Foto : Pengawasan LPG subsidi di pangkalan.-Atasi Kesulitan LPG Subsidi di Pagar Alam, Nanda : Pertamina Tambah Pasokan 15 Ribu Tabung-pagaralampos.com
""Kita ingatkan kepada masyarakat, bijak menggnakan LPG subsidi sesuai kebutuhan," ujarnya.
BACA JUGA:Hanya di Pagar Alam, Beli LPG 3 Kg Harus Antri, Diduga Dijual Keluar?
BACA JUGA:Nakal, Jual Tabung Melon Diatas HET, Pemilik Pangkalan Elpiji Subsidi Diciduk
Pihak Pertamina juga mengingatkan para agen untuk mengawasi pangkalannya. "Baik untuk pengawasan pendistribusian atau soal harga yang harus sesuai HET," katanya.
Karena LPG subsidi sudah jelas penggunanya harus tepat sasaran semisal rumah tangga miskin atau UMKM, nelayan atau petani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: