Mengapa Program Jemput Gabah Bulog Sepi Peminat? Ini Penjelasan Dirut Bulog!

Mengapa Program Jemput Gabah Bulog Sepi Peminat? Ini Penjelasan Dirut Bulog!

Mengapa Program Jemput Gabah Bulog Sepi Peminat? Ini Penjelasan Dirut Bulog!--

PAGARALAMPOS.COM - Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengungkapkan bahwa program "Jemput Gabah" yang diluncurkan oleh Bulog kurang diminati oleh petani.

Menurutnya, hal ini disebabkan oleh hubungan yang telah terjalin lama antara petani dengan penggilingan kecil dan pengepul di daerah masing-masing.

"Para petani ini sudah punya hubungan yang baik dan terikat dengan penggilingan-penggilingan kecil yang ada di daerahnya. Atau juga dengan para pengepul, karena hubungan mereka dengan para pengepul dan penggilingan kecil itu sudah lama," jelas Bayu dalam pernyataannya yang dikutip dari Antara, Selasa (21/5).

Hubungan Erat dengan Penggilingan Kecil dan Pengepul

BACA JUGA:Pegi Setiawan alias Perong, DPO Pembunuhan Vina, Ditangkap di Bandung Setelah Delapan Tahun Buron

Salah satu faktor utama yang membuat program Jemput Gabah kurang diminati adalah kebiasaan petani menjual gabah dengan kadar air sekitar 25-30 persen kepada penggilingan kecil atau pengepul.

Setelah itu, penggilingan kecil atau pengepul yang akan menjual hasil gabah tersebut ke Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog.

"Mereka berhitung apakah masuk atau dapat untung nggak? Jadi ternyata itu masih bisa. Dengan relaksasi harga, mereka tidak memilih program tadi, tidak menggunakan jemput gabah beras," ungkap Bayu.

Menurut Bayu, petani lebih memilih jalur konvensional ini karena mereka merasa lebih yakin dan nyaman dengan sistem yang sudah mereka kenal.

BACA JUGA:ICC Segera Tangkap Netanyahu, Begini Warrning PM Isrsel Itu

Selain itu, harga yang ditawarkan oleh penggilingan kecil dan pengepul sering kali lebih menarik bagi petani dibandingkan dengan harga yang ditawarkan dalam program Jemput Gabah.

Sinyal Stabilitas Harga dari Bulog

Meskipun program Jemput Gabah minim peminat, Bulog tetap berkomitmen untuk melanjutkannya.

Bayu menegaskan bahwa program ini merupakan sinyal kepada pasar bahwa Bulog siap masuk hingga ke tingkat petani guna menjaga stabilitas harga beras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: