Komnas HAM Papua Apresiasi Langkah-Langkah Rekrutmen Polri yang Progresif di Papua

Komnas HAM Papua Apresiasi Langkah-Langkah Rekrutmen Polri yang Progresif di Papua

Komnas HAM Papua Apresiasi Langkah-Langkah Rekrutmen Polri yang Progresif di Papua--

PAGARALAMPOS.COM - Pada tahun 2024, rekrutmen anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Provinsi Papua telah menarik perhatian banyak pihak, termasuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Papua.

Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua, Fritz Ramanday, menyoroti beberapa inisiatif progresif yang diambil dalam proses rekrutmen tersebut.

Pertama-tama, Ramanday mengapresiasi langkah Polda Papua yang membuka sub-panitia daerah (panda) di Timika dan Jayapura.

Ini adalah langkah signifikan karena mempermudah partisipasi anak-anak Papua dalam mengikuti tes rekrutmen.

BACA JUGA:Melindungi Industri Lokal, Ini Strategi Kemenperin dalam Menghadapi Tantangan Impor!

Dengan adanya sub-panda di wilayah yang berbeda, aksesibilitas terhadap proses seleksi menjadi lebih baik, sehingga lebih banyak pemuda Papua memiliki kesempatan untuk bergabung dengan Polri.

Langkah kedua yang disoroti oleh Ramanday adalah kebijakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang memperluas batas usia rekrutmen dari 21 tahun menjadi 25 tahun.

Ini adalah kebijakan yang sangat didukung karena memberikan kesempatan lebih luas bagi pemuda Papua untuk membangun karier di kepolisian.

Perubahan ini memberikan peluang yang lebih besar bagi mereka yang mungkin telah melewati batas usia sebelumnya tetapi masih memiliki keinginan dan potensi untuk bergabung dengan Polri.

BACA JUGA:El Nino Segera Berganti La Nina, Ini Bahaya Yang Harus Diwaspadai!

Salah satu aspek paling mencolok dari rekrutmen tahun ini adalah kebijakan kuota 2.000 calon siswa baru untuk pendidikan Polri, di mana 70 persennya diutamakan untuk anak-anak asli Papua.

Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari Kapolri untuk memberikan peluang yang adil bagi masyarakat Papua, serta untuk meningkatkan representasi mereka dalam kepolisian.

Kebijakan afirmatif ini tidak hanya memperhatikan aspek sosial, tetapi juga ekonomi, dengan memberikan perhatian khusus pada merekrut anak-anak Papua.

Ramanday menilai bahwa langkah-langkah tersebut menunjukkan keberpihakan Polri pada kemajuan Papua di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: