Rekomendasi Saham yang Profit? Simak Disini Untuk Antisipasi Peraturan BI

Rekomendasi Saham yang Profit? Simak Disini Untuk Antisipasi Peraturan BI

Rekomendasi Saham yang Profit? Simak Disini Untuk Antisipasi Peraturan BI -Kolase by pagaralampos.com-Net

BACA JUGA:Membongkar 11 Pemimpin Pasar Saham di Sektor Indonesia, Simak!

Meskipun demikian, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah sebesar 2,74% dalam sepekan sebelumnya, turun ke level 7.087 pada akhir perdagangan Jumat. 

Pelemahan ini disebabkan oleh sejumlah sentimen termasuk pernyataan Jerome Powell, pelemahan nilai tukar Rupiah, kenaikan harga komoditas, dan pergerakan pasar asing.

Pada awal sesi perdagangan minggu ini, IHSG berhasil menguat dan bergerak di zona hijau, mencerminkan optimisme di sektor saham. 

Sektor energi, teknologi, industri, dan sektor siklikal masing-masing mengalami kenaikan, menunjukkan potensi pemulihan dalam pasar modal domestik.

BACA JUGA:Film The Wolf of Wall Street, Rahasia Broker Pasar Saham Dunia, Yuk Nonton !

Namun, para analis memperkirakan bahwa IHSG masih berada dalam proses koreksi, dengan proyeksi yang cenderung menguat untuk membentuk gelombang B setelah gelombang A.

Para analis dari PT MNC Sekuritas dan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memberikan proyeksi tentang rentang pergerakan IHSG pada minggu ini, dengan level support dan resistance yang menjadi fokus utama bagi para pelaku pasar.

Dalam suasana yang dipenuhi dengan sejumlah sentimen dan proyeksi tersebut, para investor dan pelaku pasar domestik diharapkan dapat memperhatikan dengan cermat dan beradaptasi terhadap perubahan pasar yang terjadi.

Pergerakan pasar modal dalam minggu ini sangat dipengaruhi oleh dua sentimen utama: keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) Amerika Serikat (AS). 

BACA JUGA:BRI Bagikan Dividen Interim Rp 8,63 T untuk Pemegang Saham

Angga Septianus dari Indo Premier Sekuritas menyoroti pentingnya tindakan BI untuk menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap tekanan yang dialami oleh Rupiah terhadap dolar AS. 

Hal ini diharapkan dapat mengendalikan penguatan dolar AS yang berpotensi merugikan stabilitas ekonomi domestik. 

Selain itu, fokus pasar juga tertuju pada data inflasi PCE AS yang diperkirakan akan meningkat, yang kemungkinan akan mempengaruhi kebijakan moneter The Fed.

Rekomendasi saham dari PT Indo Premier Sekuritas mencerminkan antisipasi terhadap pergerakan pasar yang diprediksi akan terjadi dalam minggu ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: