Menjelajahi Sejarah Kuno Candi Arjuna yang Miliki Nilai Budaya yang Tinggi

Menjelajahi Sejarah Kuno Candi Arjuna yang Miliki Nilai Budaya yang Tinggi

Menjelajahi Sejarah Kuno Candi Arjuna yang Miliki Nilai Budaya yang Tinggi -Foto: net-

BACA JUGA:Sejarah Mesopotamia Kuno, Ketika Pendidikan Hanya Untuk Kaum Elite

BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno

Kemudian, hamparan perbukitan dan pegunungan yang terlihat seperti sebuah lukisan. Mengesankan memang, melihat keindahan ciptaan Tuhan ini.

Ornamen candi-candi terlihat begitu memukau dengan gaya arsitektur dipengaruhi oleh buidaya jawa kuno. Ornamen tersebut berbentuk seperti pada pegangan tangga yang juga disebut dengan penil.

Ada pula hiasan wajah raksasa yang tidak mempunyai rahang pada pintu candi yang bernama Kala.

Sisi pintu terdapat makara yang konon katanya bisa mengusir dan bisa menjadi tolak bala. Pada bagian atas candi ini terdapat istadewata yang dipercaya sebagai tempat masuknya para dewa.

Ke empat bangunan candi ini tidak semuanya memiliki nama Arjuna. Melainkan, ada nama lain seperti Sembadra, Gatotkaca, Semar, Srikandhi. Kompleks Candi Arjuna dan terutama Dieng memang sangat erat dengan cerita pewayangan Jawa. Bukan cerita pewayangan India.

BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno

BACA JUGA:Profil Provinsi Sumatera Selatan, Melacak Jejak Sejarah dan Pesona Alamnya

Ada beberapa struktur cerita yang berbeda dari kedua kultur yang juga berbeda ini.

Candi Arjuna sendiri memilki luas sekitar 36 meter persegi. Atap candi ini memiliki struktur berjenjang, dan ada sebuah menara kecil di setiap sudut candi. Tinggi candi ini kurang lebih 1 meter.

Ada pula Candi semar yang berdiri megah disamping Candi Arjuna. Pada saat perang kemerdekaan. Candi yang satu ini digunakan untuk menyimpan senjata.dan juga perlengkapan untuk pemujaan.

Atap candi ini berbentuk limasan dengan puncak candi yang sudah hilang entah kemana.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: