Artefak Kuno Erotika Timur Tengah Berusia 4.000 Tahun, Lebih Tua dari Kamasutra
Seks saat itu dianggap sebagai alat kontrasepsi yang populer sebelum penemuan profilaksis tentang penyakit kelamin.
BACA JUGA:Hancurnya Kota 'Maksiat'. Ini Penyebab Musnahnya Warga Pompeii Kota Kuno di Romawi
Plakat lainnya menggambarkan pasangan berdampingan, berdiri dan posisi klasik misionaris. Beberapa menggambarkan wanita dengan kaki terentang dan berjongkok di atas lingga besar yang lucu.
Karena plakat tanah liat erotis tersebut ditemukan di kuil-kuil, kuburan dan rumah-rumah pribadi, membuat sulit untuk menyimpulkan tentang tujuan penggunaanya.
Namun yang jelas, plakat itu populer di zamannya. Assante menyimpulkan, bahwa itu semua dapat diakses oleh pria, wanita dan anak-anak.
Peri, kurator yang juga ahli dalam memahami simbolisme, mengatakan bahwa penggambaran adegan erotis biasanya bukan gambar utama, juga tidak hanya milik raja atau pejabat. "Ini semacam budaya populer, karena bahannya sangat murah dan mudah dibuat," katanya.
BACA JUGA:Dimasa Dinasti Silla Dipersatukan, Ini Alasan Mengapa Korea Utara dan Selatan Terpecah
Peri menjelaskan, bahwa teks-teks Mesopotamia kuno memang begitu gamblang dalam merinci seni erotis. The Epic of Gilgamesh, karya sastra besar Mesopotamia, memuji seks sebagai salah kesenangan dunia yang harus dinikmati manusia selama masa singkat hidup manusia.
Karya sastra tersebut juga menggambarkan seksualitas sebagai kekuatan ampuh yang membedakan manusia dari binatang.
Enkidu, pria liar yang menjadi rekan seperjuangan Gilgamesh, dijinakkan oleh seorang pelacur kuil yang menjeratnya dengan tipu muslihat seksualnya.
Karya seni Israel dan Kanaan, sebagai perbandingan, biasanya memiliki sangat sedikit seksualitas, hanya sosok wanita telanjang yang menghilang setelah munculnya agama Yahudi pada abad kedelapan Sebelum Masehi.
BACA JUGA:Artefak Nabi Adam Sulit Ditemukan, Ka' bah Bukti Nyata Bertali Dengan Manusia Pertama di Bumi
Sebagai contoh, sebuah segel atau stempel Kanaan dari pertengahan milenium kedua SM, menggambarkan sosok pria dan wanita dalam postur berdiri mirip dengan plakat tanah liat di Museum Israel.
Namun, kedua sosok itu berpakaian lengkap, dan tidak ada hubungan seksual laten, hanya sugesti saja.
Segel tersebut menunjukan perpaduan budaya Kanaan dan Mesir kuno berdasarkan tempat ditemukannya, yaitu di Tel el-Far'a, sebuah situs arkeologi yang terletak 11 kilometer di timur laut kota Palestina, di Pegunungan Samaria, seperti dilansir dari tellelfara.com.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: