Dimasa Dinasti Silla Dipersatukan, Ini Alasan Mengapa Korea Utara dan Selatan Terpecah

Dimasa Dinasti Silla Dipersatukan, Ini Alasan Mengapa Korea Utara dan Selatan Terpecah

Foto : Sejarah kerajaan Silla yang mempersatukan Korea.-Dimasa Dinasti Silla Dipersatukan, Ini Alasan Mengapa Korea Utara dan Selatan Terpecah-Google.com

PAGARALAMPOS.COM - Dalam sejarah dunia, Korea Utara dan Selatan pertama kali disatukan oleh Dinasti Silla pada abad ketujuh M.

Di bawah pemerintahan Dinasti Joseon (1392–1910), keduanya berbagi bahasa dan budaya penting yang sama.

Namun selama enam dekade terakhir dan lebih, Korea terpecah menjadi zona demiliterisasi yang dibentengi (DMZ).

Perpecahan tersebut terjadi ketika Jepang runtuh pada akhir Perang Dunia II. Amerika Serikat serta Uni Soviet dengan cepat membagi wilayah yang tersisa.

BACA JUGA:10 Dinasti Cina yang Membentuk Peradaban dan Kebudayaan Dunia Paling Bersejarah

Korea setelah Perang Dunia II

Kisah ini dimulai dengan penaklukan Jepang atas Korea pada akhir abad ke-19. Jepang secara resmi mencaplok Semenanjung Korea pada tahun 1910.

Kekaisaran Jepang memerintah Korea lewat kaisar boneka sejak kemenangannya pada Perang Tiongkok-Jepang Pertama pada tahun 1895. Jadi, dari tahun 1910 hingga 1945, Korea adalah koloni Jepang.

Ketika Perang Dunia II hampir berakhir tahun 1945, Sekutu merasa harus mengambil alih administrasi wilayah pendudukan Jepang, termasuk Korea.

Hal ini dilakukan hingga pemilu dapat diselenggarakan dan pemerintahan lokal dapat dibentuk.

BACA JUGA:Rothschild, Keluarga Kaya Raya Mendirikan Dinasti Perbankan Internasional

Pemerintah Amerika Serikat menyadari bahwa mereka akan memerintah Filipina dan juga Jepang.

“Karena itu, mereka enggan mengambil alih perwalian Korea,” tulis Kallie Szczepanski di laman Thoughtco.

Sayangnya, Korea bukanlah prioritas utama bagi Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: