Dimasa Dinasti Silla Dipersatukan, Ini Alasan Mengapa Korea Utara dan Selatan Terpecah

Dimasa Dinasti Silla Dipersatukan, Ini Alasan Mengapa Korea Utara dan Selatan Terpecah

Foto : Sejarah kerajaan Silla yang mempersatukan Korea.-Dimasa Dinasti Silla Dipersatukan, Ini Alasan Mengapa Korea Utara dan Selatan Terpecah-Google.com

Ia pernah bertugas sebagai mayor di Tentara Merah Soviet selama perang. Ia resmi menjabat pada 9 September 1948.

Kim mulai meredam oposisi politik, khususnya dari kaum kapitalis, dan juga mulai membangun kultus terhadap kepribadiannya.

Pada tahun 1949, patung Kim Il-sung bermunculan di seluruh Korea Utara. Sang pemimpin baru itu menjuluki dirinya sebagai "Pemimpin Besar".

BACA JUGA:Hwasong 16 Bikin Tegang Amerika, Rudal Balistik Antar Benua Korut Mampu Jangkau Washington DC

Perang Korea dan Perang Dingin

Pada tahun 1950, Kim Il-sung memutuskan untuk mencoba menyatukan kembali Korea di bawah pemerintahan komunis.

Dia melancarkan invasi ke Korea Selatan, yang berubah menjadi Perang Korea selama 3 tahun.

Korea Selatan melawan Korea Utara, didukung oleh PBB dan diawaki oleh pasukan dari Amerika Serikat.

Konflik tersebut berlangsung dari Juni 1950 hingga Juli 1953 dan menewaskan lebih dari 3 juta warga Korea, PBB, dan pasukan Tiongkok.

BACA JUGA:Makam Kuno Dari Dinasti Firaun Ke-5 Ditemukan, Ada Mumi Berusia 4.400 Tahun Didalamnya!

Sebuah gencatan senjata ditandatangani di Panmunjom pada tanggal 27 Juli 1953.

Kesepakatan itu memutuskan jika kedua negara berakhir kembali ke awal, terbagi di sepanjang garis Paralel ke-38.

Salah satu hasil dari Perang Korea adalah pembentukan Zona Demiliterisasi (DMZ) di Paralel ke-38. Dialiri listrik dan terus-menerus dipelihara oleh penjaga bersenjata.

Jalur ini menjadi hambatan yang hampir mustahil antara kedua negara. Ratusan ribu orang mengungsi ke wilayah utara sebelum adanya DMZ.

BACA JUGA:Miliki Peninggalan Kejayaan Dinasti Umayyah, Ini Daftar Wisata Religi Di Palestina!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: