Mengungkap Keunikan dan Sejarah Candi Brahu Mojokerto dengan Pesaona Arsitektur yang Bersejarah

Mengungkap Keunikan dan Sejarah  Candi Brahu Mojokerto dengan Pesaona Arsitektur yang Bersejarah

Mengungkap Keunikan dan Sejarah Candi Brahu Mojokerto dengan Pesaona Arsitektur yang Bersejarah -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Candi Brahu merupakan salah satu Candi yang terletak di  situs arkeologi Trowulan,  ibu kota kuno Majapahit.

Tepatnya candi ini terletak di Dusun Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur,  sekitar dua kilometer jauhnya.  raya Mojokerto-Jombang.

Di antara ribuan candi yang ada di Indonesia, Candi Borobudur atau Prambanan di Magelang, Jawa Tengah adalah yang paling terkenal.

Namun selain candi-candi tersebut, masih banyak candi lain di Indonesia yang sangat menarik dan unik.

Salah satunya  Candi Brahu di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Candi Brahu merupakan salah satu candi yang terletak di  situs arkeologi Trowulan,  ibu kota kuno Majapahit.

BACA JUGA:Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia Setelah Nabi Muhammad, Begini Sejarah dan Karya Ishaac Newton

BACA JUGA:Membongkar Konstruksi Sejarah Besemah, Punya Hubungan dengan Fakta dan Mitos Atung Bungsu

Candi Brahu terletak di Dusun Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, atau sekitar dua kilometer sebelah utara  jalan raya Mojokerto-Jombang.

Candi Brahu menarik perhatian karena beberapa kalangan meyakini bahwa candi ini lebih tua daripada candi-candi lain di sekitar Trowulan, bahkan lebih kuno daripada Kerajaan Majapahit.

Nama ‘Brahu’ yang disematkan pada candi tersebut diduga berasal dari kata ‘wanaru’ atau ‘warahu’, sebutan bangunan suci dalam Prasasti Alasantan yang juga ditemukan tak jauh dari Candi Brahu.

Oleh karena itu, ‘Brahu’ dapat diartikan sebagai bangunan suci.

BACA JUGA:Menjelajah Sejarah Perkembangan Emas di Sumatera Sejak Zaman Belanda

BACA JUGA:Mengulik 7 Fakta Menarik Tentang Wayang Kulit yang Menyimpan Kisah Bersejarah di Dalamnya

Candi Brahu diyakini juga pernah digunakan sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja pada masa Mataram Kuno, terutama di bagian tengah candi yang berlubang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: