Sejarah Perang Salib, Pasukan Mongol Penantang Baru, Konon Menguasai Negeri Muslim
Cara ini umum dilakukan oleh Kekaisaran Mongol, seperti yang terjadi ketika melawan Tiongkok dalam Pertempuran Xiangyang.
Dalam pengepungan Baghdad, pasukan Ilkhanat Mongol menuntut khalifah menyerahkan diri. Al-Muta'ashim menolak.
Maka, bangsa Mongol memecahkan tanggul kota yang berasal dari Sungai Tigris, sehingga banyak tentara Kekaisaran Abbasiyah tenggelam.
BACA JUGA:Misteri Cangkang Naga, Menelusuri Akar Seni dan Kepercayaan Budaya Hongshan di Inner Mongolia
10 Februari, khalifah menyerahkan diri. Pasukan Mongol langsung menghancurkan kota, termasuk isi buku ilmu pengetahuan dan berbagai dokumen sejarah penting dari Perpustakaan Baghdad. Marco Polo mencatat dalam bukunya, bahwa khalifah dipaksa untuk melihat rakyatnya dibantai.
Ilkhanat Mongol menyentuh negeri-negeri Perang Salib
Setelah Baghdad dikuasai, Kekaisaran Ilkhanat Mongol bergerak 1259 menuju Suriah. Mereka mulai mengincar Kekaisaran Ayyubiyah yang saat itu telah usai memenangkan Perang Salib Ketujuh. Menurut catatan sejarah, Perang Salib Ketujuh adalah perang salib skala besar terakhir di Levant.
Kekaisaran Ilkhanat Mongol pun memperluas kekuasaannya dengan menguasai kawasan Kristen seperti Georgia, Armenia, dan Antiokhia. Mereka pun berhasil merebut kota Aleppo pada 1 Maret 1260, dan dilanjutkan ke Damaskus.
Pasukan muslim di Suriah akhirnya terpaksa mundur ke Kairo yang kini dikuasai oleh Dinasti Mamluk. Mamluk pun kemudian bernegosiasi dengan Kerajaan Kristen Yerusalem agar mengizinkan mereka lewat.
BACA JUGA:Penemuan Arkeologis di Inner Mongolia, Cangkang Naga yang Mengungkap Sejarah Budaya Hongshan
Kerajaan Kristen Yerusalem diminta untuk memilih netral dalam konflik dengan Mongol. Kerajaan kecil itu kemudian mengizinkan pasukan muslim lewat.
Mereka memandang bahwa Kekaiasaran Mongol adalah ancaman yang lebih berbahaya daripada umat muslim.
Atas izin tersebut, Dinasti Mamluk bisa bolak-balik menyerang Mongol dan kembali ke Mesir tanpa diganggu kalangan Kristen. Pertempuran mereka melawan Mongol adalah Ain Jalut di Galilea, yang menghadiahkan kemenangan besar.
Di satu sisi, Mongol di Suriah juga tidak begitu kuat secara komando. Hulagu Khan harus kembali ke Mongolia karena kakaknya meninggal. Kaisar tertinggi kemudian diserahkan ke Kubilai Khan.
BACA JUGA:Dinasti Yuan, Kekaisaran Mongol di Cina dan Hubungan Global
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: