Nil Karunia MesiRahasia Kuno Nil: Mengungkap Sumber r, Misteri Sumber Air Sungai Terbentang Selama 3.000 Tahun
Nil Karunia Mesir, Misteri Sumber Air Sungai Terbentang Selama 3.000 Tahun-Foto: net-
Sejarawan Yunani Herodotus dan tokoh-tokoh seperti Alexander Agung dan Julius Caesar juga tertarik pada sumber air Nil. Firaun Ptolemeus II Philadelphus mengirimkan ekspedisi pada abad ke-3 SM untuk menyelidiki sumber Nil Biru dari pegunungan Etiopia.
BACA JUGA:Masih Hits, Inilah 8 Wisata Air Terjun yang Punya Keindahan Memukau di Lampung
BACA JUGA:Jelajahi 9 Kolam Pemandian Air Panas Terbaik di Sekitar Bandung, Wisata yang Cocok Menyegarkan Tubuh
Namun, hingga kini, upaya tersebut belum sepenuhnya berhasil. Sungai Nil memiliki beberapa anak sungai utama, yaitu Nil Biru dan Nil Putih, yang bertemu di Khartoum sebelum mengalir ke utara menuju Mesir.
Penjelajah Skotlandia James Bruce mengklaim sebagai orang Eropa pertama yang menemukan sumber Nil Biru pada tahun 1770, namun Jesuit Pedro Paez dari Spanyol sebenarnya sudah mencapai Danau Tana pada 1618.
Nil Biru, yang mengalir dari Danau Tana, menyuplai lebih dari 80 persen air dan sedimen ke Sungai Nil.
Sungai Nil Putih, yang lebih panjang, memiliki sumber yang kurang dipahami karena berasal dari daerah yang lebih dalam.
BACA JUGA:Pesona Pantai di Lampung Selatan, Liburan Hemat, Tiket Masuknya Cuma 10.000an
BACA JUGA:Wisata Memanjakan Lidah di Payakumbuh, Ada Kuliner Minang Yang Bikin Ngiler
Ekspedisi abad ke-19 yang terkenal sering berfokus pada pencarian sumber Nil Putih, dengan Richard Francis Burton dan John Hanning Speke melakukan upaya besar untuk menemukannya.
Burton, yang pernah menyamar sebagai Pashtun, dan Speke memulai pencarian mereka pada tahun 1855, didukung oleh Royal Geographic Society. Meski mengalami berbagai kesulitan dan penyakit, mereka berhasil menjelajahi Danau Tanganyika dan akhirnya Danau Victoria, di mana Speke mengklaim sebagai sumber Nil Putih.
Namun, Speke meninggal dalam kondisi yang tidak jelas sebelum debat terbuka dengan Burton. Henry Morton Stanley, yang menemukan Livingstone yang hilang, akhirnya menyimpulkan bahwa Danau Victoria adalah sumber Sungai Nil Putih pada pertengahan 1870-an, mengonfirmasi temuan Speke dan menemukan sumber Sungai Kongo.
"Pada hari itu, mereka (Stanley dan timnya) menjadi selebriti dan pahlawan nasional," ujar Angela Thompsell, profesor sejarah di State University of New York.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: