Harga Emas Dunia Turun Tajam Setelah Capaian Tinggi, Dipicu Oleh Penguatan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Turun Tajam Setelah Capaian Tinggi, Dipicu Oleh Penguatan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Turun Tajam Setelah Capaian Tinggi-Kolase by Pagaralampos.com-net

PAGARALAMPOS.COM - Pada sepekan ini, harga emas mengalami penurunan dari level tertingginya akibat penguatan dolar AS dan hasil Treasury AS yang menanjak. 

Dilaporkan oleh CNBC pada Kamis (11/4/2024), di pasar spot global, emas turun sebesar 0,6% menjadi USD 2,338.13 per ons, sementara di pasar Futures A.S., harga emas turun 0,5% menjadi USD 2,351.80. 

Kenaikan ini merupakan respons langsung terhadap data inflasi yang lebih kuat dari perkiraan.

Yang mengurangi harapan pasar terhadap pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) Amerika Serikat.

BACA JUGA:Dorong Transaksi Perputaran Ekonomi Masyarakat, Harga Emas Naik Rp6,5 Juta Per Suku

Data dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa indeks harga konsumen (CPI) naik 0,4% setiap bulan di bulan Maret.

Melampaui prediksi awal sebesar 0,3% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters. 

Penguatan ini menjadi indikator bahwa ekonomi masih berada dalam jalur inflasi yang relatif tinggi, yang memicu respons positif pada dolar AS dan hasil obligasi pemerintah AS.

Situasi ini secara tidak langsung menjadikan emas, yang biasanya dianggap sebagai aset yang tidak menghasilkan, kurang menarik bagi para investor.

BACA JUGA:Serangan Iran ke Israel Mempengaruhi Harga Emas dan Minyak, Cek Faktanya Disini!

Menurut Tai Wong, seorang pedagang logam independen yang berbasis di New York, meskipun data CPI menunjukkan peningkatan.

Pasar emas masih perlu diperhatikan karena telah menunjukkan ketahanan yang signifikan selama periode inflasi ini. 

"Namun, mari kita tunggu dan lihat; karena emas telah tangguh dalam menghadapi data yang kuat selama menjalankan yang luar biasa ini," tambah Wong. 

Hal ini menunjukkan bahwa walaupun ada tekanan inflasi dan suku bunga yang meningkat, emas masih dianggap sebagai salah satu aset safe haven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: