Ketegangan di Bakauheni, Kesal Antrean Diserobot, Pemudik Blokade Jalan Dermaga

BACA JUGA:Komnas HAM Kecam Kekerasan di Papua, Desak Penegakan Hukum dan Pendekatan Terukur

Rizal menegaskan, “Ada apa coba? Kenapa dispesialkan? Kalau memang tadi itu kendaraan VVIP, ya boleh saja saya terima. Tapi harus diberi tahu VVIP-nya itu siapa. ASDP harus jawab, siapa sebenarnya yang dispesialkan.”

Ketegangan ini mendapatkan tanggapan dari Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin.

Saat dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut, Shelvy mengakui adanya koordinasi kurang baik antara petugas saat pergantian shift kerja.

“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada pemudik atas apa yang terjadi, sekali lagi kami mohon maaf,” ujarnya.

BACA JUGA:Tingkatkan Simpanan Jelang Penurunan Nilai Bitcoin. Para Penambang Atur Strategi Operasional

Shelvy menambahkan bahwa kondisi saat ini merupakan puncak arus balik lebaran dengan kepadatan kendaraan di pelabuhan.

Insiden ini juga mungkin terjadi akibat kesalahan jalur antrean dan kekeliruan dalam pengarahan pengguna kendaraan yang bergiliran masuk kapal.

“Mungkin saja ada koordinasi petugas kurang baik, dan kesalahan ke jalur antrean yang seharusnya belum giliran,” tukasnya.

Sementara itu, pada H+3 arus balik pada Minggu (14/4), kendaraan roda empat pemudik yang akan kembali ke Pulau Jawa terus berdatangan dari jalan tol Lampung dan jalur arteri Jalinsum.

BACA JUGA:5 Seri Terbaik Jam Tangan Seiko. Perpaduan Kualitas Fungsional dan Harga Terjangkau.

Kepadatan kendaraan ini semakin memperparah situasi di pelabuhan.

Kejadian ini mengingatkan kita tentang pentingnya koordinasi yang baik antara petugas dan pengguna jasa.

Pemudik yang sudah menghabiskan waktu berjam-jam untuk antre tentu merasa tidak adil ketika ada kendaraan lain yang mendahulu untuk masuk kapal tanpa alasan yang jelas.

Peristiwa ini seharusnya menjadi pelajaran bagi ASDP untuk meningkatkan kualitas pelayanannya, terutama dalam menghadapi puncak arus balik lebaran yang selalu meningkatkan volume pengguna jasa.

Sumber: