Terapi Kecemasan dengan Bau Keringat? Ini Penjelasan Ahli

Terapi Kecemasan dengan Bau Keringat? Ini Penjelasan Ahli

Terapi Kecemasan dengan Bau Keringat? Ini Penjelasan Ahli--Net

PAGARALAMPOS.COM - Mengendus bau badan orang lain mungkin berguna dalam terapi kecemasan sosial, kata peneliti Swedia yang telah memulai tes dengan sukarelawan.

Para ilmuwan telah menggunakan keringat ketiak dalam eksperimen mereka.

Firasat mereka adalah bau mengaktifkan jalur otak yang terkait dengan emosi, menawarkan efek menenangkan – namun masih terlalu dini untuk mengatakan apakah anggapan tersebut benar.

Bau keringat orang lain ternyata bisa dijadikan terapi gangguan kecemasan.

BACA JUGA:Begini Konsekuensinya, Jika TNI Ubah Penyebutan Istilah KKB Jadi OPM

Sebuah studi terbaru mengungkapkan, orang-orang yang menderita kecemasan sosial (social anxiety) mendapatkan manfaat dari terapi yang dikombinasikan dengan paparan bau dari keringat orang lain.

Menurut penulis utama Elisa Vigna dari Karolinska Institute, Swedia, pikiran seseorang menyebabkan produksi molekul atau sinyal kemo dalam keringat yang mengkomunikasikan keadaan emosional dan menghasilkan respons yang sesuai pada orang lain.

Sosial anxiety disorder (SAD) atau gangguan kecemasan sosial merupakan kondisi kesehatan mental kronis ketika seseorang merasa cemas saat melakukan interaksi sosial dengan orang lain.

BACA JUGA:Tak Ada Bukti Dibangun Alien dan Bangsa Atlantis Ternyata Bangsa Ini Membangun Piramida Mesir Kuno

Menurut penelitian aroma atau bau badan atau keringat orang lain bisa menjadi metode terbaru untuk terapi kecemasan sosial, sejumlah ilmuwan yang terlibat menjadikan keringat manusia sebagai objek untuk mengaktifkan jalur otak yang berkaitan dengan emosi demi menawarkan efek menegangkan.

“Hasil studi pendahuluan kami menunjukkan, menggabungkan sinyal kemo dengan terapi mindfulness tampaknya menghasilkan hasil yang lebih baik dalam mengobati kecemasan sosial daripada hasil dari terapi mindfulness saja,” kata Vigna dikutip The Guardian, Selasa (28/3/2023).

Studi yang dipresentasikan pekan ini di kongres psikiatri Eropa di Paris melibatkan pengumpulan keringat dari para sukarelawan. Sampel dikumpulkan dari orang-orang yang menonton klip dari film yang dipilih untuk menimbulkan keadaan emosi tertentu seperti ketakutan atau kebahagiaan.

Di antara film yang ditayangkan adalah Mr Bean's Holiday, Sister Act, dan film horor seperti The Grudge.

BACA JUGA:Pj Wako Gelar Open House Meriah di Griya Tegu Wangi Rayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 H

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: