Jelang Halving Harga Aset Kripto Melemah Saat Lebaran 2024
Jelang Halving Harga Aset Kripto Melemah Saat Lebaran 2024--Net
Regulator telah mempercepat proses persetujuan, menurut salah satu sumber Reuters.
Adapun para pemohon ialah Unit Hong Kong dari China Asset Management, Harvest Fund Management, dan Bosera Asset Management.
SCF Hong Kong dan ketiga perusahaan China menolak untuk memberikan komentar.
BACA JUGA:Langkah Cegah Tiket Palsu, Kakorlantas Siapkan 'Screening' Tiket di Pelabuhan Bakauheni
BACA JUGA:Idul Fitri 1445 H Pejuh Makna, Satgas Yonif 200/BN Menyelenggarakan Tradisi Adat Bakar Batu
Sementara itu, Unit Hong Kong dari China Asset Management dan Harvest Fund Management telah mendapatkan persetujuan bulan ini untuk mengelola portofolio yang berinvestasi lebih dari 10% dalam aset virtual, menurut situs web SFC.
Tiga faktor utama tampaknya telah mengurangi antusiasme pembeli.
Pertama, aliran dana yang diperdagangkan di bursa spot (ETF) Bitcoin, tren makro ekonomi, dan prospek saham teknologi yang lemah.
Meskipun beberapa upaya gagal untuk mengamankan penutupan di atas USD 72.000 dalam dua minggu terakhir, Bitcoin terus mengungguli sebagai salah satu aset dengan kinerja terbaik pada 2024, dengan peningkatan sebesar 63% dari tahun ke tahun (year on year/YoY).
BACA JUGA:Perdananya, Rusia Tawarkan Pembentukan Unit Pasukan Lintas Udara Dengan Persenjataan Lengkap
BACA JUGA:Stealer Seven Joseon Coins Drakor Bergenre Aksi Komedi, Yuk Simak Sinopsisnya Disini
Sebagai gambaran, S&P 500 mengalami kenaikan sebesar 9% dalam jangka waktu yang sama, dan emas, yang mencapai puncak bersejarahnya di USD 2,365 pada 9 April, mencatat kenaikan sebesar 14%.
Kondisi ini membuka jalan bagi apa yang dapat diartikan sebagai fase pengambilan keuntungan alami, yang sering disebut sebagai fase akumulasi.
Kurangnya momentum bullish saat ini tidak selalu menandakan pembalikan tren tetapi lebih merupakan periode konsolidasi, karena investor mencari sinyal tambahan sebelum meningkatkan investasinya.
Ki Young Ju, pendiri dan CEO CryptoQuant menyamakan fase ini dengan siklus sebelumnya dalam sejarah Bitcoin. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: