Inilah Misteri Bidak Catur yang Berhasil Ditemukan Arkeolog di Norwegia

Inilah Misteri Bidak Catur yang Berhasil Ditemukan Arkeolog di Norwegia

Inilah Misteri Bidak Catur yang Berhasil Ditemukan Arkeolog di Norwegia -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Manusia sudah bermain catur selama berabad-abad, namun bidak catur baru yang ditemukan di Norwegia mengungkap lebih jauh penyebaran permainan kuno ini ke wilayah Nordik, serta memberikan beberapa wawasan menarik tentang sejarah permainan tersebut.

Sebuah bidak catur berusia 800 tahun yang ditemukan saat penggalian arkeologi di sebuah situs di Norwegia, ditutupi dengan pola lingkaran yang unik. 

Karya tersebut menggambarkan sosok seperti kuda, tetapi dalam permainan masa kini ia dikenal sebagai ksatria.

Para arkeolog dari Norwegian Institute of Cultural Heritage (NIKU) menggali potongan setinggi 2,5 cm di sebuah rumah abad ke-13 di Tønsberg, yang merupakan kota tertua di Norwegia. 

BACA JUGA:Gali Hotel! Arkeolog Berhasil Temukan Kastil Bersejarah di Bawah Hotel!

BACA JUGA:Keragaman Suku Bangsa Arab, Simak Sejarah dan Kisah Pertemuan dengan Rasulullah SAW

Para arkeolog telah menemukan bidak catur “ksatria” yang penuh hiasan di sebuah situs abad pertengahan di Tønsberg, kota tertua di Norwegia.

Bidak catur yang dirancang menurut tradisi Islam  tidak mempunyai figur manusia.

Bidak catur kuno ditemukan di sebuah bangunan abad ke-13 dekat Gerbang Anders Madsens di Tønsberg.

Artefaknya berbentuk silinder dengan tinggi sekitar 3 cm dan diameter 2,6 cm, dengan moncong  menonjol di atasnya dengan dua lingkaran putus-putus.

BACA JUGA:Perjalanan Sejarah, Jejak Kerajaan di Tengah Kehidupan 5 Suku Sulawesi Utara

BACA JUGA:Arkeolog Berhasil Temukan Kastil Bersejarah 600 Tahun di Bawah Galian Hotel Mewah

Hal yang membuat karya ini menarik dan membingungkan arkeolog adalah desain Arabnya yang unik dan bentuknya yang abstrak.

"Desain potongan tersebut memiliki bentuk abstrak, dan dirancang sesuai dengan tradisi Islam, tidak ada sosok manusia yang digambarkan," kata Lars Haugesten, manajer proyek penggalian tersebut, dikutip dari News Week.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: