Prajurit Mataram Serbu Pauruan! Penguasa Pasuruan Meratapi Nasi Kering yang Berceceran

Prajurit Mataram Serbu Pauruan! Penguasa Pasuruan Meratapi Nasi Kering yang Berceceran

Prajurit Mataram Serbu Pauruan! Penguasa Pasuruan Meratapi Nasi Kering yang Berceceran-Foto: net-

Di Jurang Perahu, Joyosuponto membuat pagar. Hal ini membuat para adipati merasa heran. Tetapi Panembahan Puruboyo menduga Joyosuponto sedang menjalankan perintah Sultan Agung.

Adipati Manduro marah besar dengan tindakan Joyosuponto memagari jalan. Ia sudah hendak menerjang pagar itu, tetapi dicegah oleh Panembahan Puruboyo.

BACA JUGA:Mengulik Misteri dan Sejarah di Bangunnya Piramida Zaman Dahulu

BACA JUGA:Sudah Ada Sejak Romawi Kuno, Begini Sejarah Kamal Kanal Amsterdam

Di Pasuruan, pada hari yang telah ditentukan, yaitu malam Jumat, pasukan Mataram mengepung keraton. 

Malam Jumat itu pula, Tumenggung Kapulungan mengumpulkan prajuritnya untuk bersiap perang hingga titik darah penghabisan.

Meski berapi-api mengobarkan semangat perang melawan Mataram, dalam hati Kapulungan merasa ciut juga. “Bagaimana nasibku nanti kalau terjadi perang? Aku pasti dikejar dan tidak mungkin menang,” kata Kapulungan.

Sebelumnya, Kapulungan pernah melawan Mataram. Dengan jumlah prajurit yang besar, Kapulungan melawan Mataram yang berprajurit sedikit, tetap saja kalah.

BACA JUGA:Miliki Keunikan yang Menarik! Mari Mengenal Sejarah Pesanggrahan Rejowinangun Situs warungboto

BACA JUGA:Miliki Arsitektur Bangunan yang Menarik! Inilah Sejarah Asal-usul Pesanggrahan Rejowinangun

“Di sepanjang jalan amat sakit perutku,” kata Kapulungan mengenang perang melawan Mataram di Pasiwalan.

Maka, ia memutuskan untuk melarikan diri. Ia meminta istrinya segera menyiapkan diri, membawa pakaian seadanya, membawa nasi dan air minum. 

Tak lupa ia minta disiapkan pula karak, yaitu nasi kering, beserta lalapnya, yaitu cabai merah, garam dan terasi.

Ia sendiri yang akan membawa karak itu, untuk berjaga-jaga jika di perjalanan nanti mereka terpisah. Berdua naik kuda, istri Kapulungan membawa gendongan bekal yang berat.

BACA JUGA:Penemuan Bersejarah: Menggali Kebenaran di Balik Prasasti Usia 30.000 Tahun di Sacsayhuamán

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: