Perdananya Gunakan Bom Udara, Bom ODAB Bernibot 1,5 Ton Jatuh ke Basis Pasukan Ukraina

Perdananya Gunakan Bom Udara, Bom ODAB Bernibot 1,5 Ton Jatuh ke Basis Pasukan Ukraina

PAGARALAMPOS.COM - Bild, surat kabar harian terbesar dan paling terkenal di Jerman, belum lama ini menyebut bahwa untuk pertama kalinya Rusia menggunakan bom udara termobarik ODAB-1500 untuk menyerang basis militer Ukraina.

ODAB-1500 bukan sembarang bom termobarik, bom seberat 1,5 ton ini punya daya hancur yang mengerikan, jauh lebih dahsyat ketimbang bom konvensional.

Bild menyebut ODAB-1500 telah dijatuhkan di posisi pasukan Ukraina yang ada di desa Velika Pisarevka, wilayah Kota Sumy.

Meski bukan bom nuklir, seperti terlihat dalam rekaman video, efek ledakan dari ODAB-1500 menciptakan awan jamur setinggi hampir 1.000 meter.

BACA JUGA:Perang Makin Sngit, Rusia Pamer Rantis Tiger 4×4 Varian Mad Max, Begini Spesifikasinya

Tidak diketahui, apakah ODAB-1500 yang dijatuhkan secara bebas atau dilengkapi modul kendali dengan sayap lipat UMPK (Unifitsirovannyi Modul Planirovaniya Korrektsii).

Modul peluncuran dan koreksi terpadu, yang menjadikan bom bodoh meningkat kodratnya menjadi bom udara berpemandu.


Foto : Nom ODAB 1500 mengeani basis pasukan Isrsel.-Perdananya Gunakan Bom Udara, Bom ODAB Bernibot 1,5 Ton Jatuh ke Basis Pasukan Ukr-Indomiliter.com

Sebelumnya, modul kendali UMPK telah diintegrasikan pada bom udara konvensional bom FAB (Fugasnaya Aviatsionnaya Bomba)-1500, yang beratnya juga 1,5 ton.

Kebanyakan bahan peledak konvensional terdiri dari campuran bahan peledak dan oksidator, sedangkan senjata termobarik adalah 100 persen bahan peledak.

BACA JUGA:RNS Varyag: Supercarrier Killer, Kapal Penjelajah Rudal Andalan Armada Rusia Di Pasifik

Sehingga memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dibandingkan bahan peledak kental konvensional dengan massa yang sama.

ODAB adalah singkatan dari “Oskolochno-Detonatsionnaya Aviatsionnaya Bomba” dalam bahasa Rusia, yang secara kasar diterjemahkan sebagai “Bom Udara Detonasi Fragmentasi”.

Ini merujuk pada jenis bom udara yang menggunakan kombinasi efek fragmentasi dan efek ledakan untuk merusak target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: