Harga Cabai hingga Minyak Goreng Melonjak Jelang Lebaran 2024, Segini Harganya!

PAGARALAMPOS.COM - Menjelang perayaan Lebaran 2024, harga pangan di seluruh Indonesia mengalami kenaikan signifikan dalam kurun waktu satu pekan.

Data dari Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan bahwa mayoritas komoditas pangan, mulai dari cabai, bawang, daging, telur, hingga minyak goreng, mengalami peningkatan harga.

Cabai, salah satu komoditas yang paling dirasakan oleh masyarakat, mengalami lonjakan harga yang cukup tinggi.

Harga cabai merah keriting meningkat 2,93% menjadi Rp43.220 per kg, sementara cabai rawit merah melonjak hingga 7,93% menjadi Rp48.740 per kg.

BACA JUGA: Pedagang Minta Distribusi Beras SPHP Bulog Disetop, Ada Apa?

Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi banyak keluarga yang membutuhkan cabai sebagai bahan dasar masakan sehari-hari.

Tidak hanya cabai, komoditas bawang juga mengalami fluktuasi harga. Meskipun harga bawang putih bonggol naik sebesar 1,35% menjadi Rp42.190 per kg, harga bawang merah justru mengalami penurunan 0,73% menjadi Rp34.050 per kg.

Daging, yang juga merupakan kebutuhan pokok masyarakat, tidak luput dari kenaikan harga.

Harga daging sapi murni naik 0,74% menjadi Rp136.630 per kg, dan daging ayam mengalami kenaikan tipis sebesar 0,03% menjadi Rp37.120 per kg.

BACA JUGA: Desa Mandi Angin di Lahat Kehilangan Tradisi Sholat Tarawih Selama Dua Tahun, Ada Apa?

Selain itu, harga telur ayam ras juga ikut naik sebesar 1,93% menjadi Rp31.740 per kg. Sedangkan harga kedelai biji impor mengalami kenaikan sebesar 0,38% menjadi Rp13.240 per kg.

Meskipun demikian, ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, seperti beras premium yang turun 0,06% menjadi Rp16.280 per kg, dan beras medium yang turun 2,06% menjadi Rp13.820 per kg.

Meskipun harga beras medium mengalami penurunan, harga tersebut masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp10.900-Rp11.800 per kg.

Selain itu, harga pangan lainnya seperti gula konsumsi dan tepung terigu curah mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,17% dan 0,47%.

Sumber: