Kontroversi Berbuka Puasa di Tengah Laga, Demba Ba Kritik Liga Prancis

Kontroversi Berbuka Puasa di Tengah Laga, Demba Ba Kritik Liga Prancis

Kontroversi Berbuka Puasa di Tengah Laga, Demba Ba Kritik Liga Prancis--

PAGARALAMPOS.COM - Demba Ba, eks penyerang Chelsea dan legenda sepak bola Senegal, menggulirkan kritik pedas terhadap Liga Prancis.

Alasannya? Kebijakan ketat yang tak mengizinkan pemain Muslim untuk berbuka puasa di tengah pertandingan, terutama saat kompetisi memasuki bulan Ramadan.

Kontroversi ini menjadi sorotan setelah beberapa pemain klub Ligue 1, yang menjalankan ibadah puasa, harus berhadapan dengan aturan ketat yang diterapkan oleh otoritas kompetisi Prancis.

Berbeda dengan beberapa negara top Eropa lainnya seperti Inggris, Jerman, atau Belanda, di mana pemain diberikan kesempatan untuk membatalkan puasa di tengah pertandingan.

BACA JUGA: Desa Mandi Angin di Lahat Kehilangan Tradisi Sholat Tarawih Selama Dua Tahun, Ada Apa?

Misalnya, di Liga Inggris, pemain diperbolehkan untuk berbuka puasa dalam jeda "natural" selama pertandingan.

Jeda tersebut bisa dimanfaatkan saat momen seperti mengambil lemparan ke dalam, saat terjadi pelanggaran, atau jelang tendangan ke gawang.

Pemain biasanya memanfaatkan kesempatan tersebut dengan minum atau mengonsumsi makanan ringan seperti kurma, pisang, atau gel energi.

Namun, di Prancis, kebijakan ini bertentangan dengan prinsip netralitas dalam sistem sekuler negara tersebut.

BACA JUGA:Kisah Ketangguhan Pasukan Tariq bin Ziyad, Menaklukkan Spanyol di Bulan Ramadan

Ligue 1 memilih untuk tunduk pada konstitusi yang ada, yang mengakibatkan pemain Muslim yang berpuasa tidak mendapatkan kesempatan untuk berbuka puasa di tengah pertandingan.

Hal ini memicu reaksi keras dari Demba Ba.

Pria berusia 38 tahun yang lahir dan memulai karier profesionalnya di Prancis ini menilai bahwa Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) bersikap "anti-Ramadan" dengan kebijakan kontroversialnya.

Menurut Ba, Prancis menolak untuk memberikan jeda dalam pertandingan untuk berbuka puasa, berbeda dengan liga sepak bola semodel seperti Premier League.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: