Skema Ilegal Pembuatan Domba Hibrida Raksasa Terungkap di Amerika Serikat

Skema Ilegal Pembuatan Domba Hibrida Raksasa Terungkap di Amerika Serikat

Skema Ilegal Pembuatan Domba Hibrida Raksasa Terungkap di Amerika Serikat--

PAGARALAMPOS.COM - Sebuah skema ilegal yang menciptakan domba hibrida raksasa telah terbongkar di Amerika Serikat, menurut laporan terbaru dari Popular Mechanics. 

Diketahui bahwa peternak di Montana telah melakukan praktik ilegal ini dengan menggunakan DNA dari domba Marco Polo, yang dikenal sebagai spesies domba liar terbesar di dunia, untuk tujuan perburuan trofi.

Domba Marco Polo memiliki tinggi sekitar 1,2 meter dan berat hampir 150 kilogram, dengan tanduk yang dapat mencapai panjang 1,8 meter. 

BACA JUGA:Kejagung Dalami Kasus Korupsi di PT Timah Tbk, 14 Orang Jadi Tersangka, Berikut Modusnya!

Karena keunikan tersebut, domba ini menjadi incaran para pemburu trofi yang rela membayar lebih dari 40 ribu dollar AS untuk kesempatan memburunya. 

Namun, skema yang dilakukan oleh peternak di Montana ini jelas melanggar Undang-Undang Lacey yang melarang perdagangan ilegal hewan liar.

Pada tanggal 26 Maret 2024, Departemen Kehakiman AS (DOJ) mengumumkan bahwa salah satu peternak, Arthur “Jack” Schubarth, telah mengaku bersalah atas dua tuduhan kejahatan terkait satwa liar. 

BACA JUGA: Kasus Kontroversi, Pers dan Institusi Hukum di Bangka Belitung Bertentangan, Terkait Kasus Timah

Setiap tuduhan tersebut dapat dikenakan hukuman maksimal lima tahun penjara, denda sebesar 250 ribu dollar AS, dan tiga tahun masa pembebasan bersyarat.

Asisten Jaksa Agung Todd Kim dari Divisi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Departemen Kehakiman (ENRD) mengecam skema ini, menyatakan, 

“Ini adalah skema berani untuk menciptakan spesies domba hibrida raksasa yang akan dijual dan diburu sebagai trofi. Dalam mengejar skema ini, Schubarth melanggar hukum internasional dan Undang-Undang Lacey, yang keduanya bertujuan melindungi keberlanjutan dan kesehatan populasi hewan asli.”

Praktik ilegal ini melibatkan penggunaan kloning, hibridisasi, dan inseminasi buatan untuk menciptakan domba hibrida yang kemudian dijual ke operasi berburu penangkapan di Texas. 

BACA JUGA:Pj Wako Buka Pasar Murah dan Bazar Ramadhan 1445 H, Solusi Kebutuhan Bapok Terjangkau di Bulan Suci Ramadhan

Keberadaan domba hibrida ini menimbulkan kekhawatiran serius terhadap kesejahteraan dan keberlanjutan spesies domba liar, sementara juga menyoroti masalah etika dalam perburuan trofi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: