Sejarah Dunia Kuno: Misteri Kehidupan Sang Buddha di Lumbini

Sejarah Dunia Kuno: Misteri Kehidupan Sang Buddha di Lumbini

Foto : Sejarah ajaran Budha.-Sejarah Dunia Kuno: Misteri Kehidupan Sang Buddha di Lumbini-Google.com

Ketika menyebar, agama ini terpecah menjadi aliran-aliran yang berbeda dengan penafsiran agama yang berbeda-beda. Termasuk teks-teks utama yang berbeda-beda yang memerinci keyakinan inti masing-masing aliran.

BACA JUGA:Candi Tikus Di Mojokerto Merupakan Peninggalan Zaman Hindhu Budha, Simak Faktanya Disini!

Teks suci tersebut menggambarkan kehidupan awal Siddhartha sebagai bagian dari Klan Shakya yang kaya dan berkuasa. Klan tersebut menguasai suatu wilayah di timur laut anak benua India.

Orang tuanya adalah Suddhodana dan Maya. Dalam upaya untuk melindungi Siddhartha dari kejahatan dunia, ayahnya mengisolasi dia di Kapilavastu. Tujuannya adalah untuk mengisolasi sang putra dari rasa sakit dan penderitaan.

Baru pada usia 29 tahun Siddhartha, yang telah menjadi seorang suami dan ayah, menjadi kecewa dengan kehidupan di istana.

Ia berkelana ke dunia di mana untuk pertama kalinya dia menghadapi kenyataan hidup yang keras. Ia menemukan penyakit, usia tua, dan kematian.

BACA JUGA:Bercorak Budha, Ini Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Meninggalkan keluarga, ia melepaskan kenyamanan untuk pergi ke dunia mencari kebijaksanaan dan mengakhiri penderitaan manusia.

Di Bodh Gaya, timur laut India, Siddhartha menemukan jawabannya saat dia duduk di bawah pohon ara suci (Ficus religiosa). Pohon tersebut juga dikenal sebagai bodhi.

Di sana, ia mencapai pencerahan, atau nirwana. Dalam keadaan baru ini, ia dikenal sebagai Buddha, yang berarti “yang telah mencapai pencerahan”.

Para ahli percaya bahwa Siddhartha mengajar orang lain dan sebuah sekte, yang kemudian dikenal sebagai Sangha. Di antara ajarannya adalah anjuran untuk meninggalkan keduniawian dan keterikatan untuk mencapai keadaan nirwana.

BACA JUGA:DC Tarik Paksa Kendaraan Leasing, Segera Lapor, Kapolres : Belum Ada Korban Mata Elang

Keyakinan umum umat Buddha adalah bahwa kebanyakan orang harus mengulangi siklus kematian dan kelahiran kembali selama beberapa masa kehidupan, sebuah proses yang disebut samsara. Setelah itu, mereka dapat mencapai pencerahan dan terbebas dari penderitaan.

Kitab sucinya di masa awal memberikan narasi biografi umum tentang kehidupan Sang Buddha, namun menyajikan skenario yang berbeda mengenai kapan hal itu terjadi.

Beberapa pihak menyebutkan peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan milenium ketiga SM. Sementara yang lain menyebutkan peristiwa tersebut pada akhir abad ketiga SM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: