Tren Baru dalam Industri Motor Listrik, Mengapa Rantai Semakin Ditinggalkan?

PAGARALAMPOS.COM - Industri motor listrik sedang mengalami pesat dalam perkembangannya. 

Tren ini digambarkan dari jumlah produsen yang terus bertambah, menghadirkan berbagai model baru ke pasar. 

Namun, dibalik keragaman model, desain, dan spesifikasi yang ditawarkan, terdapat satu perubahan mendasar yang terjadi: penggunaan rantai sebagai komponen penggerak mulai ditinggalkan.

Rantai, yang secara tradisional digunakan untuk mentransfer tenaga dari mesin ke roda belakang, kini semakin jarang ditemukan pada motor listrik modern. 

BACA JUGA:Cocok Buat Dibawa Mudik Nih! Inilah 7 Pilihan Motor Bebek Paling Irit di Tahun 2024

Produsen kini lebih cenderung menggunakan fan belt atau v-belt, bahkan ada yang beralih ke sistem hub-drive dengan memasang dinamo langsung pada roda belakang.

PT Garda Energi Nasional Indonesia, melalui merek motor listriknya, Savart, adalah salah satu produsen yang telah mengadopsi penggerak fan belt. 

Garry Taifan, COO PT Garda Energi Nasional Indonesia, menjelaskan bahwa fan belt memiliki keunggulan dalam hal rolling resistance yang rendah, yang berkontribusi pada efisiensi baterai dan kinerja yang lebih tinggi, sekaligus tetap hemat energi.

BACA JUGA:Jangan Lewatkan! Flash Promo Sepeda Motor, Seharga Rp6,7 Juta di Tumbuh by Astra Financial!

Menurut Garry, fan belt memiliki keunggulan berat yang lebih ringan dan terbuat dari serat karet, dibandingkan dengan rantai yang berat dan terbuat dari logam. 

Dia juga mencatat bahwa penggunaan rantai pada motor listrik terbaru semakin jarang karena dianggap sudah ketinggalan zaman.

Pandangan serupa juga disampaikan oleh Edwin Dhamaputra, Lead Designer dan Kepala Riset dari Dhelvic, merek motor listrik lokal asal Surabaya, Jawa Timur. 

BACA JUGA:Terjual 32 Ribu Unit, PT Astra Daihatsu Motor Catat Penjualan Impresif di Awal 2024

Produk Dhelvic, Savart, tidak menggunakan fan belt atau rantai, melainkan langsung memasang dinamo pada roda belakang. 

Sumber: