1,89 Juta Ton Padi di RI Terancam Kehilangan, BMKG Beri Penjelasan dan Peringatkan Ini!

1,89 Juta Ton Padi di RI Terancam Kehilangan, BMKG Beri Penjelasan dan Peringatkan Ini!

1,89 Juta Ton Padi di RI Terancam Kehilangan, BMKG Beri Penjelasan dan Peringatkan Ini!--

PAGARALAMPOS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia mengingatkan masyarakat dan pemangku kepentingan tentang serangkaian ancaman serius yang muncul akibat perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan.

Dalam acara peringatan Hari Meteorologi Dunia ke-74 yang digelar di Jakarta pada Sabtu (23/3/2024), BMKG menekankan urgensi langkah konkret untuk mengatasi dampak dari perubahan iklim.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, memaparkan bahwa perubahan iklim berpotensi mengakibatkan penurunan produksi pangan di Indonesia.

Produksi padi, salah satu sumber pangan utama di Indonesia, diperkirakan bisa anjlok hingga jutaan ton jika tidak segera ditangani.

BACA JUGA:Seleksi PPDB SMPN 1 Pagaralam Diulang, Kontroversi Jalur Zonasi dan Prestasi, Cek Lengkapnya Disini!

"Semua pihak harus bekerja sama dalam mengatasi dampak perubahan iklim ini. Kita harus bergerak menuju garis terdepan dalam mengambil aksi nyata," ujar Dwikorita.

Dampak perubahan iklim tidak hanya berhenti pada sektor pertanian.

Kenaikan suhu global telah menyebabkan berbagai fenomena seperti mencairnya gletser di Puncak Jaya, Papua.

Luas tutupan salju abadi di ketinggian 4.884 MDPL tersebut menyusut drastis dari 19,3 kilometer persegi pada tahun 1850 menjadi hanya 0,23 kilometer persegi pada April 2022.

BACA JUGA:Fix Naik? UMP 2024 di 14 Provinsi Ketok Palu. Ini Daftar Nama Provinsinya

Tidak hanya itu, kenaikan suhu global juga telah mencapai 1,45°C di atas suhu rata-rata di masa pra-industri.

Tahun 2016 tercatat sebagai tahun terpanas di Indonesia dengan anomali suhu sebesar 0,8°C, diikuti oleh tahun 2020 dengan anomali 0,7°C, dan tahun 2019 dengan anomali 0,6°C.

Untuk menghadapi ancaman ini, BMKG mengusulkan dua aksi utama, yaitu mitigasi dan adaptasi.

Mitigasi berfokus pada upaya mengurangi penyebab pemanasan global dan perubahan iklim, sementara adaptasi merupakan proses penyesuaian terhadap dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: