Menjelajah Sejarah Sultan Amangkurat I dengan 60 Selirnya

Menjelajah Sejarah Sultan Amangkurat I dengan 60 Selirnya

Mengulik Sejarah Sultan Amangkurat I dengan 60 Selirnya Namun Tetap Setia Terhadap Ratu Malang -Foto: net-

Malam itu di Istana Plered digelar pertunjukan wayang. 

Ki Panjang Mas, sang dalang sekaligus suami Retno Gumilang dan rombongannya tak pernah pulang ke kampungnya, konon mereka dibunuh saat pertunjukan itu berlangsung.

BACA JUGA:Menelusuri Jejak Sejarah Berdirinya Klenteng Sam Poo Kong di Semarang

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Klenteng Tertua di Semarang, Indonesia? Sam Poo Kong!

Versi lainnya, Ki Panjang Mas dan rombongan mati diracun pada jamuan makan keraton.

Setelah suaminya tewas, Retno Gumilang, satu-satunya orang yang selamat dari tragedi itu dinikahi sultan pada tahun 1649 dan tak butuh waktu lama wanita cantik itu jadi selir favorit sultan.

Sarjito, seorang juru kunci makam Antakapura menjelaskan perihal Ratu Mas Malang, julukan bagi Retno Gumilang.

“Kecintaannya kepada Ratu Mas Malang berlebihan sehingga mengabaikan urusan negara”. ungkap Sarjito.

BACA JUGA:Mengulik Sejarah Vihara Avalokitesvara Buddhagaya Watugong, Semarang, Indonesia

BACA JUGA:Tetap Berdiri Kokoh! Inilah Sejarah Berdirinya Benteng Pendem Ambarawa

Kemudian sang juru kunci makam menambahkan, “Selir lainnya tersingkir karena kehadirannya, bahkan permaisuri disingkirkan karena mau mengangkat Ratu Malang sebagai penggantinya.”

“Malang berarti menghalangi diantara puluhan selir.” tambahnya lagi

Namun tiba-tiba Ratu Malang meninggal dunia pada tahun 1665. 

Melihat permaisurinya tewas, Amangkurat I yang mencurigai istrinya dibunuh, dengan kalap memerintahkan semua wanita yang ada di keraton dan para selir dibunuh.

Kabarnya total ada 60 wanita, 43 orang diantaranya selir, yang tewas dibunuh oleh Amangkurat I.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: