Mengungkap Sejarah Situs Fosil Langka yang Ditemukan di Argentina

Mengungkap Sejarah Situs Fosil Langka yang Ditemukan di Argentina

Mengungkap Sejarah Akhir DInosaurus Sebelum Punah! Inilah Situs Fosil Langka yang Ditemukan di Argentina -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Namun, masih belum  jelas  bagaimana dinosaurus bisa  mencapai ukuran luar biasa tersebut.

Penemuan dinosaurus baru di Argentina memberikan bukti baru tentang kehidupan  hewan raksasa tersebut.

Hewan tersebut terungkap telah menggunakan metode yang tidak biasa selama perkembangannya, yang melibatkan lompatan dalam tingkat pertumbuhan dan secara efektif menyerupai bentuk paru-paru, kata ahli paleontologi, seperti yang dilakukan burung.

Sekitar 66 juta tahun yang lalu, sebuah asteroid raksasa menghantam Amerika kuno, menyebabkan kepunahan massal yang membunuh 75% dinosaurus.

BACA JUGA:Menghormati Tradisi dan Menemukan Sejarah di Timur Tengah, Arkelog Arab Dilarang Lakukan Ini

BACA JUGA:Kampung Tua Bakkara, Jejak Sejarah Dinasti Sisingamangaraja di Tanah Batak Toba

Sebagian besar yang diketahui tentang kepunahan ini berasal dari Amerika Utara, di antara tempat tinggal dinosaurus populer, seperti T-rex dan Triceratops. 

Ahli paleontologi tak banyak mengetahui bagaimana bencana dahsyat ini terjadi di wilayah yang kini bertransformasi menjadi Amerika Selatan. 

Namun, kumpulan fosil dinosaurus yang baru-baru ini ditemukan di kawasan Patagonia, Argentina selatan dapat menggali lebih banyak informasi tentang hal tersebut.

Situs Canadon Tomas jadi jendela kisah akhir dinosaurus Dilansir dari National Geographic, Rabu (25/10/2023), para peneliti berhasil menemukan Canadon Tomas, sebuah Situs fosil dengan potensi luar biasa yang dapat mengungkap detik-detik kepunahan dinosaurus di kawasan Amerika Selatan. 

BACA JUGA:Mengulik Sejarah dan Misteri Hubungan Kuda dan Manusia Dalam Kehidupan Bangsa Viking

BACA JUGA:Sejarah Bajak Laut di Kekaisaran Tiongkok, Berlayar Bersama Armada 80.000 Perompak

Ahli paleontologi Matthew Lamanna dari Carnegie Museum of Natural History, Amerika Serikat mengatakan, penemuan ini mencakup tulang-tulang dari beberapa dinosaurus berparuh bebek yang disebut hadrosaurus. 

Bukan hanya itu, temuan juga meliputi gigi dinosaurus karnivora, tulang belakang ular, serta rahang mamalia purba berukuran kecil. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: