Legenda Cheng Ho, Laksamana Muslim, Kapalnya 7 Kali Lebih Besar dari Columbus

Legenda Cheng Ho, Laksamana Muslim, Kapalnya 7 Kali Lebih Besar dari Columbus

Foto : Laksamana Cheng Ho.-Legenda Cheng Ho, Laksamana Muslim, Kapalnya 7 Kali Lebih Besar dari Columbus-Intisari.co.id

Pada Agustus 1399, Pangeran Yan memimpin pemberontakan melawan Kaisar Jianwen, kaisar kedua Dinasti Ming, yang juga keponakannya.

Pemberontakan itu berhasil, dan Pangeran Yan menjadi Kaisar Yongle pada tahun 1402.

BACA JUGA:Apa Hubungan Antara Kerajaan Majapahit dan Laksamana Cheng Ho? Kisah Seru Pertemuan Dua Kekuatan Maritim

Dalam catatan resmi, disebutkan bahwa Kaisar Jianwen tewas dalam kebakaran yang terjadi di istana kekaisaran.

Namun, beberapa orang berspekulasi bahwa Kaisar Jianwen selamat dari pemberontakan pamannya, dan melarikan diri ke Asia Tenggara.

Dengan demikian, pelayaran harta karun Cheng Ho mungkin didorong oleh Kaisar Yongle untuk mencari kaisar yang digulingkan.

Alasan yang lebih umum diterima bahwa pelayaran itu untuk menunjukkan kekuatan dan kekayaan Dinasti Ming kepada dunia.

BACA JUGA:Kapal Jung Majapahit Vs Kapal Laksamana Cheng Ho Dari Dinasti Cina, Siapalah Terhebat?

Jadi, pada tahun 1403, Kaisar Yongle memerintahkan pembangunan 'Armada Harta Karun.'

Selain kapal dagang, kapal perang dan kapal pendukung juga dibangun untuk perjalanan melintasi Laut China Selatan dan Samudera Hindia.

Kapal yang paling besar memiliki panjang 121,9 meter dengan lebar 56,7 meter. Sebagai perbandingan, Santa Maria Columbus diperkirakan hanya memiliki dek sepanjang 17,7 meter.

Pada 1405, yang pertama dari tujuh pelayaran harta karun dimulai. Yang memimpin pelayaran ini adalah Cheng Ho, yang memimpin hingga 27.870 orang dengan 317 kapal.

BACA JUGA:Indonesia, Kapal Jung Majapahit, Lebih Tangguh dari Kapal Laksamana Cheng Ho Dari Dinasti Cina?

Selain pelaut, ada juga juru tulis, juru bahasa, tentara, pengrajin, dokter, dan ahli meteorologi dalam pelayaran ini.

Sedangkan untuk kargo, kapal-kapal tersebut menyimpan barang-barang mewah dalam jumlah besar, termasuk sutra, porselen, serta barang-barang emas dan perak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: