Sejarah Bajak Laut di Kekaisaran Tiongkok, Berlayar Bersama Armada 80.000 Perompak
Foto : Sejarah bajak laut Tiongkok.-Sejarah Bajak Laut di Kekaisaran Tiongkok, Berlayar Bersama Armada 80.000 Perompak-National graphic
Saat ini, Delta Sungai Mutiara umumnya mencakup wilayah administratif Tiongkok di Hong Kong dan Makau, kota Shenzhen, dan Guangzhou.
Saat ini, wilayah ini masih menjadi salah satu wilayah terkaya dan terpadat di Tiongkok. Hal ini menunjukkan bahwa perdagangan di wilayah ini telah ada selama ratusan tahun.
BACA JUGA:Menengok Sejarah Kelam Perang Saudara Tiongkok dalam Film Assembly
Kapan pembajakan dimulai di Kekaisaran Tiongkok?
Pembajakan di Kekaisaran Tiongkok mungkin sudah dimulai sejak awal pelayaran. Sejarahnya panjang dan rumit.
Kasus pembajakan pertama yang terdokumentasi di Kekaisaran Tiongkok terjadi pada awal Dinasti Han (206 SM – 220 M). Saat itu, ada bajak laut lihai bernama Zhang Bolu.
Kemudian ada Sun En yang melancarkan teror di seluruh pesisir Tiongkok Selatan selama abad kelima. Laporan menyatakan bahwa ia dan para pengikutnya akan melakukan kanibalisasi terhadap korbannya.
Bajak laut Kekaisaran Tiongkok, Jepang, dan Barat menyerang wilayah pesisir dan bahkan kota-kota yang lebih pedalaman selama Dinasti Ming.
Kemudian antara tahun 1640-an dan 1650-an, ketika perang dinasti Ming-Qing terjadi, pemberontak Zheng Chenggong menduduki pulau-pulau di Delta Sungai Mutiara. Mereka terus mendominasi wilayah tersebut selama dua abad berikutnya.
Pada akhir tahun 1700-an, Laut Tiongkok Selatan dipenuhi armada bajak laut dalam jumlah besar. Sebagian besar dari bajak laut itu didukung oleh pemberontak Tay Son dari Vietnam.
Para bajak laut itu pun menjadi jauh lebih terorganisir dan kuat. Era ini adalah periode ketika banyak bajak laut Kekaisaran Tiongkok menjadi makin terkenal.
Ching Shih dianggap sebagai bajak laut Tiongkok paling terkenal dalam sejarah Kekaisaran Tiongkok. Ia adalah salah satu bajak laut yang paling sukses sepanjang masa.
BACA JUGA:Sejarah Fenomenal! Inilah 10 Penemuan Menakjubkan di Desa Kuno Tiongkok
Setelah bekerja sebagai pelacur, ia menikah dengan pemimpin berkuasa Cheng I. Ching Shih kemudian mengambil alih armada tersebut setelah kematian sang suami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: