Transaksi Toko Emas Tetap Lesu Meski Harga Emas Melambung ke Rp6,5 Juta per Suku, Ini Penyebabnya!

 Transaksi Toko Emas Tetap Lesu Meski Harga Emas Melambung ke Rp6,5 Juta per Suku, Ini Penyebabnya!

Transaksi Toko Emas Tetap Lesu Meski Harga Emas Melambung ke Rp6,5 Juta per Suku, Ini Penyebabnya!--

PAGARALAMPOS.COM - Harga emas telah mencapai puncaknya dengan mencatat kenaikan yang signifikan, melambung hingga mencapai angka fantastis Rp6,5 juta per suku.

Namun, di balik lonjakan harga yang menggembirakan bagi para pemilik emas, transaksi di toko-toko emas masih tetap lesu.

Salah satu pemilik toko emas yang langsung merasakan dampak kenaikan harga emas adalah Pak De, pemilik Toko Mas Dempo Jaya Indah yang berlokasi di simpang empat Pasar Dempo Permai.

"Saat ini harga emas naik, dalam bulan suci Ramadhan 1445 H, 2024 M, satu suku sudah mencapai Rp6,5 juta," ungkap Pak De.

BACA JUGA:Mau Tau Jalan Terpanjang di Dunia, Ternyata Ada di Amerika, Asia, atau Australia

Meskipun harga emas mengalami lonjakan yang signifikan, Pak De menyoroti bahwa belum ada peningkatan yang sebanding dalam transaksi pembelian emas oleh masyarakat.

Banyak dari mereka lebih memilih untuk menukar emas dari pecahan satu suku menjadi pecahan setengah suku, bahkan menjadi seperempat suku, guna memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan memenuhi kebutuhan biaya sekolah yang mendesak.

Pak De juga mencermati situasi hasil panen kopi yang menjadi salah satu faktor penting dalam ekonomi lokal.

Dia berharap hasil panen kopi yang memuaskan dapat mempertahankan harga kopi sekitar 47 ribu per kilo.

BACA JUGA:Begini Keunikan 6 Ekowisata di Indonesia, Ada Satwa Langka Terancam Punah 2050 Nanti

Menurutnya, kondisi ini akan memberikan dampak positif pada daya beli masyarakat dan pada akhirnya, pada transaksi di toko emas.

"Kami berdoa semoga hasil panen kopi para petani tahun ini memuaskan, sehingga pedagang seperti kami juga akan merasakan dampak positifnya," tambah Pak De.

Di tengah ketidakpastian ekonomi, Pak De mengharapkan pemerintah memberikan perhatian lebih kepada sektor pertanian, khususnya petani kopi.

Dia meyakini bahwa peningkatan kesejahteraan para petani akan berdampak positif secara luas, termasuk pada kesejahteraan pedagang seperti dirinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: