Begini Keunikan 6 Ekowisata di Indonesia, Ada Satwa Langka Terancam Punah 2050 Nanti

Begini Keunikan 6 Ekowisata di Indonesia, Ada Satwa Langka Terancam Punah 2050 Nanti

Foto : Taman Nasional jadi ekowisata di Indonesia.-Begini Keunikan 6 Ekowisata di Indonesia, Ada Satwa Langka Terancam Punah 2050 Nanti-National grafick

PAGARALAM, PAGARALAMPOS.COM - Indonesia memiliki beragam kekayaan flora dan fauna yang tak perlu dipertanyakannya lagi. Berbagai spesies terbentang dari Barat hingga Timur Indonesia. Setiap daerah di Tanah Air ini memiliki hewan khasnya masing-masing.

Namun, perburuan liar dan perubahan mengancam keberadannya. Untuk mengantisipasi punahnya hewan, pemerintah mengambil tindakan untuk membuat ekowisata.

Ekowisata ini dibuat bertujuan agar hewan tersebut tetap hidup di habitat aslinya. Kali ini,  akan merangkum rekomendasi ekowisata di Indonesia berdasarkan hewan yang hampir punah, yaitu            

1. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)

Tempat ini terletak di Provinsi Lampung dan Bengkulu. Tempat ini merupakan rumah bagi tiga jenis hewan, yaitu badak, gajah, dan harimau Sumatra. Populasi gajah yang ada di taman ini kurang dari 2.000 ekor.

BACA JUGA:Pesona Ekowisata Silowo, Surga Tersembunyi di Tuban yang Mirip Seperti Amazon? Simak!

Menurut WWF, Gajah Sumatera menjadi salah satu hewan yang akan punah di 2050.


Foto : Gajah sumatera.-Begini Keunikan 6 Ekowisata di Indonesia, Ada Satwa Langka Terancam Punah 2050 Nanti-National grafick

Untuk mencegah konflik gajah sumatera dengan masyarakat sekitar kawasan oleh Tim Satgas Penanggulangan Konflik Gajah Sumatera.

Satgas berhasil memasang kembali 1 unit GPS Collar pada salah satu gajah betina dewasa “Kelompok Lestari” di Batu Ampar, Dusun Cibitung, Desa Sukamarga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lambar di luar kawasan TNBBS.

Pihak TNBBS menyatakan bahwa pemasangan GPS Collar akan memberikan informasi keberadaan kelompok Gajah Lestari.

BACA JUGA:Cocok Untuk Bersantai, Inilah Keseruan dan keindahan Ekowisata Silowo Tuban

Sehingga konflik antara gajah dan masyarakat dapat dideteksi sejak dini dan mencegah dampak kerugian yang lebih besar. 

Data pergerakan gajah yang diperoleh dari GPS Collar juga bermanfaat untuk memetakan pola pergerakan Gajah di TNBBS, guna kepentingan tata ruang dan pemanfaatan wilayah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: