Kekayaan Budaya Pulau Yap, Sejarah dan Makna Batu Rai sebagai Mata Uang Tradisional
Kekayaan Budaya Pulau Yap, Sejarah dan Makna Batu Rai sebagai Mata Uang Tradisional--
Namun, keberadaan Batu Rai sebagai mata uang mengalami henti pada awal abad ke-20 akibat konflik yang melibatkan Spanyol dan Jerman di daerah Yap.
Bahkan, selama Perang Dunia II, Batu Rai banyak digunakan oleh pasukan Kekaisaran Jepang untuk keperluan konstruksi atau sebagai bahan material kapal.
Batu Rai di Masa Kini
Meskipun zaman telah berubah dan penduduk Yap lebih cenderung menggunakan mata uang modern dalam transaksi ekonomi sehari-hari, Batu Rai masih mempertahankan peran pentingnya dalam transaksi sosial yang kental dengan nuansa tradisional.
BACA JUGA:Inilah Misteri Sejarah Candi Gedong Songo di Gunung Ungaran
Batu Rai, atau yang dikenal sebagai Rai Stones di dunia Barat, terus menjadi simbol vital dari identitas budaya orang Yapese.
Penggunaan Batu Rai di masa kini bukanlah sekadar nostalgia, melainkan merupakan bukti konkret dari kekayaan budaya dan nilai-nilai yang telah bertahan melalui berabad-abad.
Batu Rai bukan hanya sekadar mata uang; ia adalah simbol warisan budaya yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.
BACA JUGA:Misteri dan Sejarah Kota Al Ula, Begini Asal-Usul Sehingga Dijuluki sebagai
Melalui Batu Rai, kita dapat melihat bagaimana nilai-nilai ditentukan oleh komunitas dan bagaimana tradisi dapat bertahan bahkan dalam menghadapi perubahan sosial dan zaman yang terus berubah.
Pulau Yap dengan Batu Rai-nya memberikan pelajaran berharga tentang kekuatan dan keabadian nilai-nilai kultural dalam membangun identitas sebuah masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: