Goresan Pilu Sejarah Dunia, Warga Palestina di Gaza Masih Khusuk Sholat Tarawih di Reruntuhan Masjid

Goresan Pilu Sejarah Dunia, Warga Palestina di Gaza Masih Khusuk Sholat Tarawih di Reruntuhan Masjid

Foto : Muslim di Gaza shalat terawih dibekas reruntuhan perang.-Goresan Pilu Sejarah Dunia, Warga Palestina di Gaza Masih Khusuk Sholat Tarawih di Reruntuhan Masjid-Vivanews.com

PAGARALAMPOS.COM - Konflik di jalur Gaza masih terus berkecambuk. Ditengah situsi mencekam serangan Israel, warga Palestina tidak mengurungkan niat beribadah ditempat terbuka.

Pemadangan pilu diselimuti haru ini masih terlhat setiap tahunnya. Yang saat ini muslim di seluruh dunia akan melaksanakan sholat tarawih saat memasuki bulan Ramadhan. Sholat tarawih sering dilaksanakan berjamaah di masjid-masjid atau di lapangan.

Begitu pula dengan warga Gaza yang kini tengah mengalami perang Israel-Hamas sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Masjid Al-Farouq yang hancur akibat serangan Israel, kini tidak bisa lagi digunakan untuk beribadah.

BACA JUGA:Kontroversi Diplomatik, Negara Mana yang Berani Ikut Campur di Gaza? Ternyata Israel Mengancam 3 Negara Ini!

Namun, hal itu tidak mengecilkan niat mereka untuk beribadah, dan meski cuaca dingin, ratusan warga Palestina di Gaza tetap melaksanakan sholat tarawih di lokasi reruntuhan masjid tersebut.

Video yang beredar luas di beberapa media sosial, salah satunya X (sebelumnya Twitter) menunjukkan para warga yang terkena dampak perang melakukan sholat taraweh di tengah reruntuhan puing dan kegelapan. Untuk sholat jamaah, mereka menggunakan lampu dan speaker portabel. 

Namun, warga Gaza menghadiri sholat sunnah tersebut dalam jumlah kecil karena khawatir Israel akan menargetkan mereka, melansir Anadolu Agency, Rabu, 13 Maret 2024.

BACA JUGA:Mengupas Isi Kesepakatan Israel-Hamas yang Menyelubungi Konflik di Jalur Gaza, Cek Disini!

Bulan puasa di Ramadhan tahun ini dilaksanakan warga Gaza ketika perang Israel-Hamas masih berlanjut sejak 7 Oktober 2023, di tengah upaya Arab dan internasional untuk segera melakukan gencatan senjata. 

Perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023  telah menyebabkan lebih dari 31.000 kematian, termasuk anak-anak dan perempuan.

Tidak hanya itu juga menyebabkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan klaim “genosida” internasional. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: