Nenek Moyang Orang Jawa Berasal dari Hindustan? Bagaimana Bisa? Ini Ulasan Lengkapnya

Nenek Moyang Orang Jawa Berasal dari Hindustan? Bagaimana Bisa? Ini Ulasan Lengkapnya

Nenek Moyang Orang Jawa Berasal dari Hindustan? Bagaimana Bisa? Ini Ulasan Lengkapnya--Net

BACA JUGA:Wajar Saja SAKTI, Aji Saka Dalam Perwayangan Adalah Anak Dewa

Dan menciptakan lima hari sebagai penghitung penanggalan di jawa, yang sekarang terkenal dengan nama Pasaran. 

Dalam pertapaannya, Empu Sengkala mendapat sasmita untuk mengisi Tanah Jawa dengan manusia. 

Sebelum kedatangan Empu Sengkala ke Tanah Jawa, Bangsa Israil yang waktu itu sedang dijajah oleh Bangsa Romawi pernah mengirim sekitar 20.000 Bangsa Romawi untuk mengisi Tanah Jawa dengan manusia. 

Namun, karna perbedaan iklim dan kondisi alam serta gangguan makhluk halus membuat Bangsa Romawi yang berada di Tanah Jawa banyak yang sakit lalu kemudian mati. 

BACA JUGA:Mengungkap Misteri Ajisaka! Pendekar Paling Sakti di Tanah Jawa, Simak Cerita Lengkapnya Disini!

Hanya dalam beberapa tahun saja, penghuni manusia di Tanah Jawa tidak sampai 200 orang, kemudian sisanya kembali lagi ke Romawi dan mengosongkan Tanah Jawa kembali. 

Belajar dari pengalaman Bangsa Romawi itu, Empu Sengkala memasangi tumbal lima penjuru di Tanah Jawa guna mengurangi keangkerannya agar bisa dihuni dengan nyaman oleh Bangsa Manusia.

Setelah tumbal terpasang, Empu Sengkala pergi ke Tanah Hindustan dengan tujuan mengirim Orang Hindustan untuk mengisi Pulau Jawa.

Sesampainya di Tanah Hindustan, Empu Sengkala sampai di Kerajaan Surati lalu menghadap ke Raja disana guna menyampaikan maksudnya. 

BACA JUGA:Miliki Selendang di Kepala, Apakah Itu Sumber Kekuatan Aji Saka?

Ternyata Kerajaan Surati dipimpin oleh Prabu Iwasaka yang merupakan penjelmaan dari Batara Anggajali, Ayah Empu Sengkala. Kemudian Empu Sengkala diangkat menjadi Putra Mahkota dengan nama Raden Aji Saka. 

Lalu dengan bantuan Prabu Iwasaka, Raden Aji Saka berhasil mengumpulkan orang-orang hindustan yang tidak memiliki rumah, para pendeta, dan masyarakat miskin untuk dikirimkan agar bisa mengisi Tanah Jawa dengan penduduk manusia. 

Tak sedikit juga rakyat dari golongan mampu yang mendaftarkan diri ikut dalam rombongan itu. Aji Saka memilih 10 pemuda terbaik untuk dijadikan pemimpin rombongan di Tanah Jawa kelak. 

Aji Saka mengajari ilmu kehidupan, ilmu kebatinan, ilmu pengobatan, dan juga tata cara pemerintahan. Tidak kurang dari 10.000 orang berhasil mendarat dengan aman di Tanah Jawa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: