Pernah Disaksikan Presiden Soekareno, Ternyata Ini Sejarah dan Kisah Dibalik Keindahan Tari Kebagh

PAGARALAMPOS.COM - Tari kebagh merupakan salah satu kekayaan budaya yang memikat dari masyarakat Besemah, sebuah wilayah yang terletak di Pagaralam, Sumatera Selatan. 

Memiliki keunikan yang menarik, baik dari segi gerakan, kostum, maupun cerita yang menjadi latar belakangnya, tarian ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan identitas budaya lokal.

Asal-Usul Tari Kebagh

Tari kebagh merujuk pada gerakan elegan yang menyerupai sayap burung yang sedang terbang. Nama tarian ini diambil dari kata “kebagh” yang artinya mengebarkan sayap. 

Dipertunjukkan dalam berbagai upacara adat seperti pernikahan, khitanan, atau pesta panen, tarian ini bukan sekadar hiburan semata, tetapi juga simbol kehormatan dalam menyambut tamu terhormat.

BACA JUGA:Mengenal Tradisi Ibatan, Ungkapan Syukur dan Kenang-Kenangan Suku Besemah Setelah Mengadakan Hajatan

Dikenal juga sebagai tari semban bidodari, kebagh memperlihatkan keanggunan dan kecantikan seorang perempuan Besemah. 

Penari menggunakan selendang besar yang disebut tepang, sebuah artefak yang diyakini memiliki asal-usul magis. 

Tepang ini konon merupakan hadiah dari Puyang Serunting Sakti, tokoh legendaris yang memperolehnya dari istrinya yang berasal dari kayangan. 

Kisah ini memberikan dimensi magis dan sakral pada tarian kebagh, meningkatkan daya tariknya dalam mata masyarakat.

BACA JUGA:Mengenal Ragam Budaya! Inilah Keunikan Tradisi Perkawinan Suku Biak Yang Masi Ada Hingga Sekarang

Makna dan Nilai Tari Kebagh

Tari kebagh tak hanya sekadar serangkaian gerakan yang indah, tetapi juga mengandung makna dan nilai yang mendalam bagi masyarakat Besemah. 

Melambangkan harmoni antara manusia dan alam, antara dunia nyata dan gaib, serta antara budaya lokal dan budaya luar, tarian ini mengajarkan tentang keberanian, kesetiaan, kejujuran, dan kehormatan.

Sumber: