Mengenal Tradisi Ibatan, Ungkapan Syukur dan Kenang-Kenangan Suku Besemah Setelah Mengadakan Hajatan
Mengenal Tradisi Ibatan, Ungkapan Syukur dan Kenang-Kenangan Suku Besemah Setelah Mengadakan Hajatan--
PAGARALAMPOS.COM - Suku Besemah memiliki banyak ragam tradisi yang khas dan unik.
Salah satunya adalah tradisi ibatan, yaitu memberikan bingkisan berisi makanan kepada tamu atau kerabat yang datang ke acara persedekahan.
Tradisi ini sudah ada sejak lama dan masih dilestarikan hingga kini.
Menurut Satarudin Tjik Olah, anggota Lembaga Adat Besemah, tradisi ibatan memiliki makna yang dalam bagi warga Besemah.
BACA JUGA:Mengenal Ragam Budaya! Inilah Keunikan Tradisi Perkawinan Suku Biak Yang Masi Ada Hingga Sekarang
Ia mengatakan, ibatan adalah salah satu bentuk ucapan terimakasih dari ahli rumah kepada orang yang datang di dalam persedekahannya.
Selain itu, ibatan juga sebagai tanda kenang-kenangan bahwa mereka sudah berpartisipasi dalam acara tersebut.
“Juga sebagai tanda kenang-kenangan. Bahwa mereka sudah datang ke dalam persedekahan itu,” ujarnya dalam wawancara dengan Pagaralampos.com beberapa waktu lalu.
Satar menjelaskan, ada tiga jenis ibatan yang diberikan dalam acara persedekahan, yaitu ibatan ngambur, ibatan untuk dek beradik, dan ibatan untuk orang yang membantu proses hajatan.
BACA JUGA:Miliki Bentuk dan Ciri Khas yang Unik! Inilah 4 Senjata Tradisional Khas Sumatera Selatan
Ibatan ngambur adalah ibatan yang diberikan kepada tamu atau undangan yang datang ke hajatan. Ibatan ini berupa bungkusan plastik yang berisi aneka jenis makanan.
“Kalau dulu, isi ibatan ngambur ini berupa aneka makanan tradisional. Seperti di antaranya dodol dan wajik. Sekarang tidak lagi,” katanya.
Ibatan untuk dek beradik adalah ibatan yang diberikan kepada kerabat dekat dengan ahli rumah.
Ibatan ini berupa gulai yang telah siap dimasak dan dimasukkan ke dalam kantong. Gulai ini berasal dari makanan yang dimasak di dalam persedekahan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: