Mengenal Tradisi Ibatan, Ungkapan Syukur dan Kenang-Kenangan Suku Besemah Setelah Mengadakan Hajatan
Mengenal Tradisi Ibatan, Ungkapan Syukur dan Kenang-Kenangan Suku Besemah Setelah Mengadakan Hajatan--
BACA JUGA:Telah ada Sejak Zaman Prasejarah, Ternyata Begini Sejarah Tradisi Kanibalisme Suku yang Ada di Papua
“Gulai ini dimasukkan ke dalam kantong. Bentuknya macam-macam. Pokoknya yang dimasak di dalam persedekahan itu, ada dalam ibatan itu,” ungkapnya.
Ibatan untuk orang begawe adalah ibatan yang diberikan kepada orang yang membantu persedekahan itu.
Ibatan ini berisi makanan yang lebih lengkap daripada ibatan ngambur dan ibatan untuk dek beradik, namun dalam jumlah yang sedikit.
“Tapi serba sedikit. Misal dodol sedikit, wajik sedikit, gulai sedikit,” tambahnya.
BACA JUGA:10 Budaya Di Dunia Ini Unik Banget! Yuk Jelajahi Tradisi Paling Beda Yang Jarang Diketahui Ini
Satar mengatakan, ketika tiba di rumah, orang yang diberi ibatan tersebut dapat membukanya dan menikmati isinya bersama anggota keluarga yang lain.
Dengan demikian, semua anggota keluarga juga merasakan makanan dari orang yang bersedekah itu.
Satar menegaskan, tradisi memberikan ibatan saat sedekah itu masih tetap ada dan dilestarikan oleh warga Besemah.
Ia mengaku, hampir semua warga Besemah masih menerapkan tradisi itu dalam acara persedekahan mereka.
BACA JUGA:Pusaka Mematikan! Inilah 5 Senjata Tradisional Khas Jambi. Ada yang Beracun dan Warisan Sang Leluhur
“Masih tetap lestari. Tengoklah dalam persedekahan-persedekahan,” katanya.
Namun, ia mengakui, isi dari ibatan itu sudah mengalami perubahan seiring dengan kemajuan zaman.
Ia mencontohkan, dalam ibatan ngambur sekarang ada makanan ringan seperti kerupuk dan roti.
Meskipun begitu, ia menegaskan, tujuan dari memberikan ibatan itu tetap sama, yaitu sebagai bentuk ungkapan rasa syukur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: