Legenda Yunani Kuno! Inilah Misteri Otonomi Wanita Sparta yang Harus Kamu Tau!

Legenda Yunani Kuno! Inilah Misteri Otonomi Wanita Sparta yang Harus Kamu Tau!

Legenda Yunani Kuno! Inilah Misteri Otonomi Wanita Sparta yang Harus Kamu Tau! -Foto: net-

Scott menulis bahwa sumber-sumber kuno menunjukkan bahwa kebiasaan ini merupakan suatu hal unik. Meskipun tidak jelas berapa lama kebiasaan tersebut sudah ada atau seberapa umum hal tersebut dipraktikkan.

Dia berpendapat bahwa hal itu mungkin merupakan hasil alami dari pendekatan Spartan terhadap pernikahan dan melahirkan anak.

“Tujuan pernikahan di Sparta adalah untuk menghasilkan keturunan yang sehat,” tulisnya dikutip Jstor Daily.

BACA JUGA:Menelusuri Keindahan Tersembunyi di Pulau Bangka Belitung

BACA JUGA:Mengenal 4 Senjata Khas Sumatera Selatan yang Cocok Untuk Bertani!

“Dalam sistem seperti itu, nilai sebuah perkawinan dihitung berdasarkan kemampuan menghasilkan anak,” sambungnya.

Dalam catatan sejarah Yunani kuno, bangsa Sparta percaya bahwa anak-anak yang paling sehat akan datang dari pria dan wanita yang paling sehat.

Kedua jenis kelamin didorong melakukan latihan fisik untuk meningkatkan potensi mereka sebagai orang tua. 

Mereka menikah pada usia yang lebih tua dari orang Athena. Anak perempuan di Sparta tidak harus menikah sampai mereka berumur delapan belas tahun.

BACA JUGA:Inilah 10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya! Benarkah Ini Jadi Bukti Prasejarah yang Mutlak?

BACA JUGA:Inilah 5 Tempat Wisata Malam Mojokerto yang Indah Cocok Banget Buat Kamu yang Mau Liburan

Pria biasanya menikah pada usia pertengahan dua puluhan atau tiga puluhan. Perbedaan usia antara suami dan istri lebih kecil dibandingkan dengan orang Athena.

Anak perempuan di Sparta menikah jauh lebih lambat dibandingkan saudara perempuan mereka di Athena.

Setelah menikah, suami dan istri juga sebagian besar dipisahkan. Dengan teori bahwa berpisah meningkatkan hasrat, dan hasrat menghasilkan anak yang lebih sehat. 

Seorang pria Spartan yang sudah menikah terus tinggal bersama pria lain saat anak-anaknya masih kecil. Tugas sebagai ayah dibagi di antara semua pria di masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: